Kesya merasa sangat sedih saat melihat pangerannya sedang terluka sementara dirinya sedang berada di atas kuda. Dia masih tidak tahu bagaimana caranya agar dia bisa turun, dia masih bertahan disana karena Keisha adalah wanita yang terbiasa dengan ketinggian. Tetapi melihat luka yang dialami oleh Aska Kesya tidak bisa membiarkan dirinya hanya diam tanpa melakukan apapun. Akhirnya dengan segenap keberanian yang ia miliki ia mencoba turun dari tubuh Hercules.
Setelah berhasil turun dari tubuh Hercules, Keisha mendekati tubuh Aska yang sudah terjatuh di tanah. Tubuh pemuda tampan itu penuh dengan luka luka. Gadis desa memperhatikan luka luka di tubuh pangeran tampan nya dengan penuh perasaan bersalah. kemudian gadis itu berusaha membersihkan luka yang ada di tubuh Azka.
"Aduh!" rintih pemuda tampan saat tangan Kesya menyentuh lukanya, dengan sebuah kain yang telah Ia basahi.
"Apakah sakit?" tanya Kesya.
"Sedikit!" jawab Aska sambil mengangguk dan sedikit tersenyum. Keisha melanjutkan kegiatannya membersihkan semua luka yang ada di tubuh Aska. Wanita itu merasa bersalah karena demi menyelamatkan dirinya Aska bahkan sampai terluka.
"aku minta maaf!" ucap Keisha mau minta maaf kepada Aska.
"kenapa kamu minta maaf?" tanya Aska sambil menatap wajah teman sebangkunya.
"Karena aku yang telah menyebabkan mu terluka!" Aska tersenyum mendengar jawaban Kesya. Dia kembali memperhatikan luka-luka apa yang ada di dalam tubuhnya.
"Terima kasih juga!" lanjut wanita berkulit hitam.
"buat apa?" Aska kembali bertanya.
"Karena kamu telah menyelamatkan aku!" jawab Kesya. Gadis itu tidak tahu apa yang akan terjadi jika saja Aska tidak datang menolongnya. Karena saat itu dia benar-benar kehilangan arah dan tidak tahu apa yang harus dilakukan menghadapi para preman yang berusaha mengerti dirinya. Keisha bahkan berniat untuk melompat ke dalam sungai agar bisa selamat dari gerombolan preman yang jahat. Meski Gadis itu menyadari bahwa jika melompat ke dalam sungai kemungkinan dirinya selamat sangat kecil. Karena semua orang tahu arus sungai di sana sangatlah deras. Sering terjadi kecelakaan anak-anak yang hanyut di sana karena bermain. Tetapi saat itu Kesya tidak memiliki pilihan lain hingga datanglah Azka dengan mengganggu kuda putih.
Kali ini Aska juga tetap tersenyum mendengar kata-kata dari Keisha. Tidak banyak kata yang terlontar dari lisannya. Dia duduk di pinggir sungai sambil menikmati hembusan angin yang bertiup.
"Bolehkah aku bertanya Kesya?" di saat mereka sedang terdiam, Aska mengajukan sebuah pertanyaan. Kesya tidak mengerti tetapi ia hanya mengangguk tanda setuju dengan pertanyaan dari Azka.
"mengapa kamu membiarkan semua orang menghina dan merendahkan mu saat kita di sekolah? Mengapa kamu tidak mengijinkan aku untuk membantumu!" Aska masih belum mengerti karakter yang dimiliki oleh gadis itu. Semua wanita sangat ingin dibantu dan diperhatikan oleh dirinya. Tetapi keysia berbeda dengan wanita lainnya. Dia bahkan tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Aska.
"Karena aku hanya ingin melindungi diri ku!" jawab Keisha. Aska mengerutkan alisnya, dia tidak mengerti maksud dari gadis itu.
"pertolongan dan perhatianmu akan membuat Aku semakin tersiksa. Pertolongan dan perhatianmu akan membuat mereka yang terus mencoba menjalin itu semakin marah. Mereka tidak akan terima jika idola mereka memperhatikan orang hina seperti diriku!" jelas Keisha tanpa menoleh. Hal seperti ini terus terjadi dalam kehidupan gadis itu.
Penghinaan, kata-kata yang merendahkan, dan juga penyiksaan dari teman-teman Keisha selalu dialaminya. Kehidupan yang rendah, wajahnya yang tidak cantik, selalu menjadi bahan ejekan dari semua orang. Apalagi jika ada seseorang yang mereka sukai membela Keisha. Maka penyiksaan yang lebih berat akan dialami oleh gadis itu. Gadis Malang itu pernah dikurung hingga malam hari oleh teman-teman saat dia masih sekolah di tingkat SMP. Saat itu ibunya keysia terus berusaha mencari putri kesayangannya yang tidak kembali bahkan sampai malam tiba. Dengan segenap kemampuan dan rasa khawatir yang ada di dalam hati ibu satu anak itu terus berusaha mencari keberadaan Putri kesayangannya. Hingga akhirnya sang ibu menemukan tubuh keisha tergeletak lemah Karena kelelahan menangis.
Saat itu masih ada ibu yang selalu mendampingi gadis itu. Saat itu masih ada seorang ibu yang selalu berada di sisi Keisha. Ibu yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada putrinya. Ibu yang selalu memberikan motivasi agar keysia bisa tumbuh menjadi wanita yang berani. Berani menghadapi semua kepahitan hidup. Berani menghadapi semua cercaan dan hinaan orang lain. Berani untuk bertahan demi sebuah mimpi yang sudah tertanam di hati gadis itu.
Sang Ibu tidak pernah beranjak dari sisi Keisha. Kasih sayang wanita itu adalah satu-satunya alasan bagi Kesya untuk masa bertahan dan tetap tersenyum. Kasih sayang wanita itu adalah satu-satunya harapan gadis yang malang. Tetapi kini wanita yang telah menjadi harapan Keisha telah hilang. Kasih sayang yang selalu ia dapatkan telah sirna. Karena sang Ibu telah tiada. Apa yang harus dilakukan oleh Gadis itu untuk menghadapi kehidupan. Bagaimana agar dia bisa berani seperti yang dikatakan oleh ibunya.
Sang pemuda tampan melihat begitu banyak kesedihan di mata Keisha. Ia melihat begitu banyak luka tertoreh di sana.
"Lalu kenapa kamu berada di sini? Luka-luka di tubuhmu dan juga darah darah itu dari manakah ia berasal?" pertanyaan Aska menyadarkan Gadis itu tentang penyiksaan yang baru ia dapatkan dari sang ibu tiri. Tetapi kaisar tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya kepada Aska. Apakah yang kesia berlumuran darah karena pukulan dan cambukan yang diberikan oleh Maulida.
"Apakah kamu kembali pulang ke rumah?" Keisha tidak mengerti maksud dari pertanyaan dari Aska. Apa yang sebenarnya yang Aska ketahui dari gadis itu.
"Aku sengaja membujuk ibuku agar bisa membawamu dari wanita kejam itu! Tidak layak seorang ibu menyiksa putrinya hingga berdarah-darah. Lalu kenapa kamu kembali?" Aska merasa kesal, Karena dia sudah bersusah payah membawa teman sebangkunya untuk menghindar dari siksaan wanita itu. Dia bahkan berulang kali membujuk sang Ibu agar mengabulkan permintaannya. Lalu apa alasan Keisha kembali ke rumah itu.
Keisha pun akhirnya mengerti. Bahwa Aska adalah orang dibalik semua kejadian yang menimpa dirinya. Awalnya keisya merasa heran mengapa ia tiba-tiba berada di istana. Mendapatkan kasih sayang di sana. Tetapi dia baru mengerti bahwa istana itu adalah rumah Aska dan pemuda tampan itu lah yang telah berusaha menyelamatkan dirinya dari siksaan Maulida.
"Bagaimana kamu mengetahui semuanya?" Keisha merasa tidak nyaman karena si pangeran tampan mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya. Karena selama ini, gadis itu terus berusaha menyembunyikan apa yang terjadi di rumah kepada semua teman-temannya. Sehingga tidak ada satu orang teman pun yang mengetahui tentang kehidupannya yang penuh penderitaan.