Chereads / Gadis Malang dan Calon Pewaris / Chapter 31 - Pembelaan Azka

Chapter 31 - Pembelaan Azka

"ayo kita segera pulang Pak!" Aska memerintahkan Pak Burhan untuk segera membawanya pulang ke rumah. Dia sebenarnya ingin tahu apa yang terjadi kepada Keisha. Tetapi Aska tidak akan memiliki kesempatan untuk bertanya kepada Gadis itu jika mereka sedang berada di rumah. Sebab hal itu akan menjadi perhatian dari keluarga besarnya. Dan akan menyulitkan dirinya dan juga menyulitkan keysia.

"tolong periksa apa yang dilakukan oleh Kesya! Dan tolong laporkan kepada saya!" Perintah Aska kepada Pak Burhan.

"Baik tuan muda!" Jawab pria paruh baya itu.

Mobil mewah yang dikendarai oleh Pak Burhan mengantar jemput Aska sudah tiba di kediaman harmadi. Pemuda tampan itu segera turun dari dalam mobil, kemudian masuk ke dalam rumah yang besar. Tanpa berkata apapun dia langsung masuk ke dalam kamarnya. Setelah itu Aska mencoba melihat keberadaan Kesya dari lantai 2, dia mencoba mencari tahu apa yang sedang dilakukan oleh Gadis itu saat ini. Tetapi saat ia melihat ke arah bawah, Aska tidak menemukan siapapun berada di sana. Dengan kesal dia kembali ke ranjang lalu membaringkan tubuhnya di sana. Dia tidak mengerti mengapa Kesya tidak hadir ke sekolah. Pemuda tampan itu mulai bertanya apakah semua ini karena dirinya. Apakah gadis itu mencoba menghindarinya.

Setelah seharian mencoba mencari keberadaan Keisha, tetapi Aska tidak menemukan Gadis itu di manapun. Hatinya merasa tidak tenang, iya sudah mencoba untuk menemui gadis itu. Dia berusaha melihat sosok wanita itu dari lantai 2. Ketika tidak menemukannya, Aska mencoba mencari alasan agar bisa masuk ke area belakang wilayah khusus para pelayan.

Semua cara sudah dilakukan oleh Aska, bahkan dia juga sudah menghubungi Pak Burhan. Namun Pak Burhan hanya memberitahu bahwa Keisha ada di ruang belakang dan sedang melakukan tugasnya. Kesya benar-benar ingin menghindari pria tampan itu.

Setelah melakukan semua tugasnya, Keisha pergi ke dalam kamar untuk beristirahat. Dia bahkan tidak berniat untuk keluar dari dalam kamar, gadis berkulit hitam itu tidak ingin berpapasan dengan Aska. Karena melihat wajah Aska, Keisha tidak bisa menahan diri. Jantungnya terus berdegup kencang, seakan perasaan itu menguasai dirinya. Itulah alasan kenapa Keisha berusaha menghindar dari pangeran tampan pemilik istana besar tersebut.

'apa yang harus aku lakukan? Bukankah aku harus tetap pergi ke sekolah. Bagaimana mungkin aku bisa terus menghindar?' Keisha bertanya kepada dirinya sendiri. Selama ini dia masih bertahan karena sebuah mimpi yang terus dicoba untuk dipupuk agar mimpinya terus berkembang dan menjadi motivasi kepada dirinya sendiri. Kesya tidak ingin jika pangeran tampan pemilik istana itu menggagalkan semua mimpi dan cita-cita yang sudah ia torehkan. Kesya tidak bisa terus-terusan menghindar dari Aska. Karena dia harus terus pergi ke sekolah.

'bagaimana aku bisa pergi ke sekolah tanpa bertemu dengan dia?' Gadis itu kembali bertanya kepada dirinya sendiri. Dia harus mampu mengendalikan dirinya sendiri namun tetap melanjutkan mimpi Dan harapannya. Karena Kesya ingin memenuhi impiannya untuk menyelamatkan sang ayah dan mengeluarkannya dari siksaan Maulida.

***

Keesokan harinya Kesya berangkat ke sekolah seperti biasa. Gadis berkulit hitam itu sudah memutuskan bahwa dirinya tidak akan menyerah karena pengaruh dari Aska. Dia masih berangkat dengan menggunakan kedua kakinya untuk berjalan. Sebab meski Ia memiliki sepeda tetapi ia mengetahui bahwa sepeda itu adalah pemberian dari Aska. Lagipula Kesya belum tahu bagaimana cara menggunakan sepeda tersebut. Dia sama sekali belum pernah belajar untuk melakukan hal itu.

Saat tiba di sekolah Gadis itu segera duduk di bangkunya setelah melapor kepada guru yang bertugas alasan dirinya tidak masuk sekolah kemarin. Dia duduk sambil terus mempelajari pelajaran yang sudah ia lewatkan. Dia mencoba belajar sendiri agar bisa mengerti pelajaran yang tidak diikuti.

Tiba-tiba muncul dari balik pintu dan menyaksikan bahwa Kesya sudah duduk di bangkunya. Hati Aska merasa sedikit tenang melihat Keisha kembali ke sekolah. Pemuda tampan itu berjalan mendekati bangkunya dan duduk di sisi Keisha.

"Apakah kamu mencoba menghindari ku?" Aska langsung bertanya kepada gadis teman sebangkunya. Kali ini keisha tetap diam dan fokus kepada buku yang sedang ia baca. Dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri, bahwa dia tidak akan terpengaruh oleh pangeran tampan itu.

"kenapa kamu kemarin tidak sekolah?" Aska melanjutkan pertanyaan yang kedua saat pertanyaan pertamanya tidak dijawab oleh keisha.

"Aku ada urusan penting!" jawab gadis berkacamata itu tanpa menoleh. Ketika Aska ingin melanjutkan pertanyaan selanjutnya tiba-tiba seorang guru masuk ke dalam kelas. Hal itu membuat Kesya merasa sedikit lega karena ia bisa terbebas dari pertanyaan yang akan diajukan oleh pemuda tampan yang duduk disampingnya.

Pelajaran berjalan dengan lancar, Kesya benar-benar belajar dengan sungguh-sungguh karena ia ingin mewujudkan mimpi dan menyelamatkan sang ayah. Hingga waktu istirahat pun tiba. Gadis berkulit hitam itu segera menarik tangan kedua temannya yaitu Vina dan pita. Kesya mengajak mereka untuk pergi ke kantin karena saat pagi Gadis itu belum sempat memasukkan apapun ke dalam mulutnya. Dia merasa lapar, itulah alasan Kris yang mengajak kedua temannya untuk menikmati makanan di kantin.

Melihat gadis itu pergi, Aska juga ikut bergegas. Tetapi sebagai seorang idola, tidak mudah bagi Aska untuk bisa bergerak bebas karena banyak mata yang terus berusaha mengawasi dirinya. Dikelilingi oleh banyak penggemar, membuat Aska benar-benar kerepotan untuk mengejar Keisha. Dari kejauhan kasihan melihat pangeran tampan yang telah mengganggu hatinya terjebak diantara gadis-gadis cantik yang mengelilingi dirinya. Kesya tersenyum, karena akhirnya ia mampu menghindar dari pria tersebut.

Ketika berada di kantin, keisha memesan makanan dan membawanya dengan nampan berjalan menuju meja dimana kedua temannya sedang duduk di sana. Kemudian tiba-tiba seseorang sengaja menghalangi langkah Gadis itu dengan meletakkan kaki di depan langkah Keisha.

Gedubrak..

Gadis Malang itu pun terjatuh ke lantai, piring dan gelas yang berisi makanan juga jatuh hingga pecah berkeping-keping. Semua orang yang berada di dalam kantin teralihkan pandangan kini mereka telah menatap kepada gadis Malang yang sedang tersungkur di lantai.

"hai orang miskin! Seharusnya kamu bisa menggunakan kedua matamu!" seorang gadis cantik yang bernama sila berjalan dan berdiri di depan Keisha yang sudah duduk di lantai. Gadis itu tidak peduli dengan teman yang terus berusaha mencerna dirinya. Keisha mencoba mengambil beberapa piring yang sudah pecah dan mengumpulkannya. Dia tahu, bahwa yang melakukan semua ini adalah sila. Gadis itu sengaja menghalangi langkah Keisha dan menyebabkan Kesya terjatuh di hadapan semua orang. Shilla melakukan semua itu untuk mempermalukan dirinya.

Saat Keisha mengumpulkan pecahan piring yang berada di lantai tiba-tiba sila menyiram kepala Gadis itu dengan segelas jus yang ada di tangannya. Namun di saat bersamaan, Aska menghampiri gadis tersebut dan menepis tangan sila hingga jus yang berada di tangan terhempas mengenai wajah gadis cantik itu.

"Berani sekali kamu mencela dan merendahkan orang lain, mulai hari ini kamu tidak boleh melakukan hal buruk terhadap Kesya. Apakah kamu mengerti!" Aska menarik tangan kisah Lalu membawanya pergi dari sana.