"Tetapi kamu harus ingat ya! Kamu keluar masuk rumah harus melewati pintu belakang! Apa kamu mengerti?" Seperti pesan dari nyonya harmadi bahwa Keisha harus keluar masuk rumah itu melalui pintu belakang agar Tuan harmadi tidak mengetahui tentang yang keputusannya harmadi yang mengijinkan salah satu pelayanan mereka untuk bersekolah.
***
Keesokan harinya, Keisha berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali. Demi menempuh pendidikan dan mewujudkan cita-citanya Gadis itu rela pergi ke sekolah secara sembunyi-sembunyi. Kemudian iya berlari sekuat tenaga hingga bisa tiba di sekolah. Tetapi karena jarak antara rumah Aska dengan sekolahnya lumayan jauh akhirnya Keisha membutuhkan waktu yang lama untuk bisa tiba di sekolah. Bahkan Aska yang berangkat kesiangan tiba terlebih dahulu dibanding keisha.
"kenapa kamu terlambat Kesya?" tanya Vina begitu melihat keisha tiba di sekolah. Gadis SMA itu tidak menjawab pertanyaan dari temannya, nafasnya terengah-engah kemudian ia duduk di bangku. Sementara Aska masih sibuk dengan penggemarnya.
"Kenapa Kamu bisa terlambat?" pita ikut bertanya. Tapi gadis belia itu masih terlihat sangat kelelahan.
"kenapa kamu terlihat begitu lelah?" para sahabat Keisha terus bertanya. Namun ketika Gadis itu ingin menceritakannya tiba-tiba seorang guru masuk ke dalam kelas.
"Selamat pagi anak-anak!" sapa bu guru.
"Selamat pagi Bu!" jawab seluruh siswa serempak.
Aska kembali duduk di bangkunya. Dia terus memperhatikan Keisha yang merasa kelelahan. Aska harus mencari cara agar Keisha bisa pergi ke sekolah, tanpa merasa lelah seperti itu.
"keisha Aska Nabila dan rafarel Aska harmadi, silakan maju ke depan!" tiba-tiba guru tersebut memanggil Aska dan juga Keisha untuk maju ke depan, kedua orang itu saling bertatapan kemudian mereka pun melangkah menuruti permintaan guru mereka.
"Kamu tahu apa kesalahanmu?" tanya guru kepada Keisha.
"Saya tidak hadir ke sekolah Tanpa izin Bu guru!" jawab gadis belia itu sambil menundukkan kepalanya. Tetapi Keisha tidak mengerti mengapa Aska juga ikut dipanggil ke depan kelas. Hatinya bertanya-tanya Apakah kemarin Aska juga tidak hadir ke sekolah sama seperti dirinya.
"Lalu, Apakah kamu tahu kesalahanmu?" bu guru lanjut bertanya kepada Aska yang berdiri disebelah Keisha.
"saya pulang tanpa permisi Bu guru!" jawab Aska. Jawaban itu membuat Keisha terkejut. Apa alasan Aska membolos dari sekolah.
"Kalian berdua akan dihukum berdiri diluar kelas dengan sebelah kaki! Apakah kalian mengerti!" perintah bu guru kepada Aska dan juga Keisha. Mereka berdua pun tidak bisa menolak. Mereka melangkahkan kaki lalu mulai berdiri di depan kelas seperti perintah dari bu guru. Pagi ini mereka tidak akan bisa mengikuti pelajaran di dalam kelas akibat hukuman yang harus mereka terima. Aska bersyukur karena hukumannya hanyalah untuk dirinya sendiri. Karena jika berita ini sampai ke telinga sang ayah maka akan mendapatkan hukuman yang berat.
"mengapa kamu terlambat?" saat mereka berdua sedang berdiri di luar kelas tiba-tiba Aska bertanya kepada Keisha. Dia masih pura-pura tidak tahu bahwa Kesya bekerja di rumahnya atas keinginannya sendiri.
"Bukan urusanmu!" jawab Kesya ketus. Jawab sesungguhnya hati gadis itu berdebar saat mereka sedang berdiri berdekatan. Tetapi ia hanyalah seorang anak dari kelas bawah, Kesya tidak ingin berharap terlalu jauh karena hal itu akan membuatnya semakin merasa sakit.
"Kenapa sih kamu judes banget?" Aska merasa kesal dengan jawaban dari Keisha. Seharusnya Gadis itu berterima kasih kepada Aska karena pemuda tampan itu telah menyelamatkan Kesya dari siksaan ibu tirinya. Desa tidak menjawab perkataan dari Aska, dia hanya membuang wajahnya dan berusaha menikmati hukuman yang diberikan guru kepada dirinya.
"Aku kan hanya bertanya dengan baik-baik! Kenapa kamu terus saja marah kepadaku. Sebenarnya apa sih salahku?" Aska ikut mengalihkan pandangan tetapi ia justru mengajukan pertanyaan. Membuat hati keisha merasa bersalah karena memang Aska tidak memiliki kesalahan. Gadis itu hanya tidak mau berteman dengan pria tampan serta kaya raya seperti Aska. Semua itu akan sangat menyulitkan dirinya. Kehidupan Kesya selama ini sudah sangat sulit, dia tidak ingin menambah kesulitan dengan berteman dan berhubungan dekat dengan azka.
"Bukan apa-apa!" jawab Kesya sekenanya.
Mereka berdua terus menjalani hukuman yang diberikan oleh guru atas kesalahan mereka. Tetapi mereka melakukan itu tanpa berkata dan tanpa suara. Aska sibuk memikirkan mengapa Kesya begitu judes dan juga begitu tidak ramah kepada dirinya. Sementara Gadis itu juga bertanya-tanya di dalam hati kenapa dirinya bisa diterima kerja di istana besar dan ia masih diberikan izin untuk tetap bersekolah. Gadis secerdik itu mulai menganalisa bahwa semua ini tidak mungkin terjadi begitu saja. Pasti ada seseorang yang berada di belakang semua kejadian ini. Tetapi ia tidak bisa menebak apakah yang sebenarnya sedang terjadi.
Hingga bel berbunyi barulah hukuman mereka selesai. Guru mendatangi mereka dan mengatakan bahwa mereka boleh melanjutkan pelajaran setelah menerima hukuman dari dirinya. Kesya dan Aska merasa lega karena telah menyelesaikan hukuman. Meski hati mereka masih sama-sama kesal karena mereka belum bisa berteman baik satu sama lain.
Tiba-tiba saat kita hendak berjalan menuju ruangan kelas nya seseorang wanita cantik datang menghadang nya. Kemudian wanita itu mendorong tubuh Keisha hingga terjatuh ke lantai.
"dasar kamu wanita licik! Apakah kamu memiliki cermin di rumah? Bagaimana mungkin kamu berani mendapatkan hukuman bersama dengan siswa tertampan di sekolah ini?" keisha yang tidak tahu kesalahannya akhirnya mengerti semua ini adalah Aska. Itulah alasannya kenapa Kesya tidak ingin berteman dengan pria tampan itu karena hal itu tidak akan pernah menguntungkan dirinya. Hal itu akan membuat para penggemar Keisha marah dan geram. Sehingga hal seperti inilah yang terjadi.
Kemudian sila dan teman-temannya mengambil seember air lalu menumpahkannya ke atas tubuh Keisha. Melihat keributan Aska berlari mendekat dan alangkah terkejutnya pemuda tampan itu saat melihat Keisha sudah basah kuyup akibat ulah dari sila.
"apa yang kamu lakukan sila?" tanya Aska begitu marah. Mendapat pembelaan dari Aska, keisha bukan merasa senang, tetapi ia semakin marah dan kesal terhadap sikap Aska kepada dirinya.
"Jangan ganggu aku! Pergilah!" Keisha menolak tubuh Aska dengan kasar. Kemudian gadis Malang itu berusaha berdiri dan meninggalkan kerumunan. Tetapi shilla tidak bisa menerima perlakuan dari Keisha. Dia malah menarik rambut gadis itu dari belakang.
"dasar kamu wanita jelek yang tidak punya otak! Seharusnya kamu merasa beruntung karena orang miskin seperti kamu bisa bersekolah di sini. Kenapa kamu malah berani melonjak! Kamu malah berani bersikap sesuka hati kamu! Cepat minta maaf kepada Aska!" sila benar-benar kesal dan marah karena sikap Kesya yang mendorong Aska dengan kasar. Dia tidak bisa menerima perlakuan gadis itu.