Grace beranjak, berputar-putar di ruangan itu seraya berpikir, "Apa mungkin pria itu diancam? Dipaksa untuk membunuh istrinya?"
"Masuk akal. Luke buka halaman selanjutnya, dan apakah ada pesan rahasia yang lain?"
"Tidak ada, halaman terakhir hanya bertuliskan angka dua dalam huruf romawi,"
"Aku akan tidur. Hansel kupinjam kamarmu," seru Grace sebelum melenggang pergi.
Ting tong
Bel apartemen berbunyi nyaring. Ketiganya saling berpandangan selama beberapa saat.
Charlotte beranjak dengan helaan napasnya yang panjang, "Aku saja," ujarnya sebelum berbalik melangkah menuju pintu utama.
Ting tong
Gadis itu berdecak kesal, "Sebentar," serunya sebelum membuka pintu unit milik kedua sahabatnya, "Oh? Tuan Tyler?"
Seorang pria paruh baya dengan tubuh tegap dan wajahnya yang tegas tersenyum datar, "Hai nona Halvor senang bertemu denganmu kembali,"
"Ya senang juga bertemu anda kembali. Apakah ada yang dapat saya bantu? Ataukah anda hanya ingin mampir? Silahkan masuk Tuan,"