Yuki memakan makanan yang sudah di siapkan untuknya, rasanya tidak terlalu aneh walaupun tidak terlalu cocok pada lidahnya. Gadia itu meringis. Semua mimpi dan apa yang sudah terjadi karena Profesor Alan benar benar membuatbya pusing. Gadis itu memijat pelipisnya, menatap Lucas yang duduk di seberangnya, "Gue pusing banget,"
"Iya gue ngerti. Sekarang mending habisin makanan lo dulu baru kita ngomongin ini semua oke?" Lucas tersenyum simpul.
Yuki akhirnya mengangguk walaupun pikiran gadis itu masih menerawang jauh, "Lo tau Revanya sama Devano?"
"Kakak kelas kita itu?"
"Iya yang kisahnya udah terkenal di seluruh sekolah," ujar Yuki.
Lucas mengangguk angguk, ia tahu pasangan itu, "Iya kenal. Devano pernah satu ekstra sama gue. Kenapa?"
"Semalem gue mimpiin mereka. Kaya kisah mereka gue mimpiin,"
"Yakah? Kangen sama mereka kali lo,"
"Engga. Yakali. Orang ngobrol aja nggak pernah. Kaya aneh aja tiba tiba gue mimpiin mereka," keluh gadis itu, menggeleng tidak mengerti.