Yuki mendudukkan diri di mejanya yang berada di depan ruang CEO Hawidijaya. Sebenarnya menjadi sekertaris pribadi CEO tidaklah sesulit yang ia bayangkan. Walaupun juga bukanlah pekerjaan yang mudah.
Yah siapa tau ternyata Lucas memberinya mobil dinas untuk mengantar jemput lelaki itu. Yuki kini merangkap menjadi supir pribadi.
"Oh ya kayanya gue merangkap jadi supir pribadi sih tapi nggak masalah asal gajinya gede. Anter jemput doang mah gampang," monolog Yuki pada dirinya sendiri.
Ia mulai menyalakan komputer di meja kerjanya sampai gadis itu mengernyit kala menyadari bahwa ia tidak mengetahui apa pasword dari komputer tersebut. Mau tidak mau ia harus bertanya pada CEO Hadiwijaya yang menyebalkan.
Yuki beranjak lalu mengetuk pintu ruangan CEO yang tertutup, "Permisi mister,"
"Ya masuk," tak menunggu lama Yuki segera membuka daun pintu dan memasuki ruangan si menyebalkan, "Ada apa?"
"Pasword komputer mister saya belum tau,"
