Jaemin terbangun ketika dering ponsel mengagetkannya. Pemuda itu mengusap matanya seraya meraih benda kotak pipih itu. Panggilan telepon dari Haechan.
Mau apa si gembul itu menelponnya malam-malam, begitulah isi pikiran Jaemin saat ini.
Tanpa pikir panjang si manis segera menerima panggilan itu, "Halo?" sapanya dengan suara serak.
"Nana,"
"Ya? Apa maumu?"
"Jeno! Dia berapa di club sekarang. Bersama Mark dan yang lain,"
Mata Jaemin yang awalnya sayu sontak melotot sempurna, "A—apa yang dia lakukan di sana?"
"Ku dengar kawan lamanya Hwang Hyunjin sedang berulang tahun. Dan dia mengadakan pesta di club itu,"
"Oh sial. Di mana kau?"
"Dalam perjalanan menyusul Mork,"
"Kenapa tidak menjemputku dulu?" pekik Jaemin kesal, segera menyambar dompet dan pistolnya lalu berlari keluar.
"Aku terlalu panik tadi. Yangyang baru saja memberitahuku jika Jeno berada dalam pesta itu,"