Revanya tengah membersihkan rumahnya, Axel sudah diizinkan keluar dari rumah sakit kemarin setelah menjalani perawatan intensif selama 2 hari, selama itu lah Revanya memutuskan untuk membolos sekolah, dan selama itu pula Devano tak menghubunginya, mungkin Devano sakit hati dengan ucapan Revanya di rumah sakit, membuat setitik rasa bersalah muncul di hati cewek itu.
"Tapi dia gak punya hak buat nuduh Bu Yura seenak jidatnya kan," inner Revanya mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
Revanya berjalan keluar rumahnya hendak membuang sampah, dengan tangan kanan menggendong sang adik dan tangan kiri menggenggam plastik berisi sampah.
"Tak—tak," oceh Axel membuat Revanya tertawa gemas.
"Iya kenapa hmm?"
"Cel akan,"
"Acel mau makan?" tanya Revanya yang segera mendapat anggukan semangat dari lawan baik bicaranya.
Revanya hanya terkekeh kecil lalu kembali menghadap kedepan.