Terbit berjalan mondar mandir di depan kelasnya dengan wajah cemas dan tegang.
Setidaknya setengah jam sudah cewek itu melakukan hal demikian, berjalan mondar mandir dan beberapa kali menggigit kuku jarinya.
"Terbit," panggil Senja yang baru saja datang.
Cewek itu menoleh, "Apa? Baru bolos kan lu?"
"Ikut gue," Senja menarik lengan Terbit dengan seenaknya, tak menghiraukan sang empunya yang meringis kesakitan dan beberapa kali memberontak.
"Mau kemana heh?" tanya Terbit garang.
Namun Senja tidak menjawab, bahkan ketika keduanya memasuki kantin, cowok itu tetap bungkam.
"Mau apa sih?" sentak Terbit kesal.
"Makan," jawab Senja datar, "BU NASI GORENGNYA DUA ES JERUK DUA,"
"SIAP,"
"Mau lo apa sih? Gue nggak mau makan," teriak Terbit, untung saja kondisi kantin saat itu sepi, hanya ada mereka berdua di sana.
"Siapa yang mau ngasih lo makan pede," acuh Senja.
"Terus lo bawa gue ke sini mau ngapain?"
"Nemenin gue makanlah," Senja menjawab santai.