Hyunjin tampak menghela napas lelah, sedangkan Ryujin dengan wajah cemasnya menatap pemuda itu.
"Bagaimana ini? Yeji dan Yuna semakin menggila," desis Ryujin.
Hyunjin menoleh sebentar lalu kembali menatap ke depan, di mana terdapat 2 gadis yang tengah menggila membunuh beberapa orang.
"Bagaimanapun, jangan membuat suara dan tetap di sini, kita akan aman," bisik Hyunjin pelan tanpa mengalihkan tatapannya.
Keduanya kini berada di semak-semak tak jauh dari markas, dimana di tengah jalan yang sepi, Yeji dan Yuna dengan ganas tengah menyayat perut korbannya. Ryujin bergidik, bau darah yang anyir membuat perutnya mual.
"Bukankah? Itu Yuta, Johnny, Taeil, Ten, Winwin, dan Doyoung?" Hyunjin kembali mendesis.
"Kau mengenal mereka?" Ryujin melotot.
"Mereka anak buah Lee Taeyong, saudara tiri Wei, tapi ku dengar hubungan mereka tidak baik akhir-akhir ini," jelas Hyunjin.
"Kau membawa senapan?" Ryujin berbisik.
"Tidak, semua senjata ada di mobil," jawab Hyunjin tenang.