Hyunjin keluar dari kamarnya dengan rambut basah, aroma harum menyeruak sepanjang jalan Hyunjin menuju dapur. Pemuda itu bisa melihat jelas seorang gadis tengah memasak di sana.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Hyunjin mengagetkan gadis itu.
"Menghancurkan dapurmu," jawabnya acuh.
"Menyingkirlah sebelum kutendang kau," ancam Hyunjin tampak tak bersahabat.
"Tentu saja memasak bodoh, ku rasa kau bisa melihat dengan mata kepalamu bukan? Atau kau melihat menggunakan mata kaki?" Ryujin berbalik dengan sepiring besar nasi goreng, "Bahan makanannya sudah mulai menipis, setidaknya aku masih bisa memasak ini,"
"Lebih baik dari pada kelaparan," balas Hyunjin lalu segera mengambil piring dan melahap nasi gorengnya.
"Bagaimana?"
"Apanya?" Hyunjin mengangkat sebelah alisna sembari menatap Ryujin penuh tanya.
"Nasi gorengnya bodoh," sinis Ryujin.
"Lumayan," jawab Hyunjin, "Dan, berapa kali kau menyebutku bodoh pagi ini? Dasar idiot,"