"Mereka lucu di sini,"
***
Gadis itu memegang erat sabuk pengaman yang melilit tubuhnya, pasalnya tunangannya itu kini mengendarai mobilnya seperti orang kesetanan, beberapa kali nyaris menabrak reruntuhan bangunan atau pun pohon.
"KAK JUN ITU ADA TIKUNGAN MANEH JANGAN LURUS TERUS DONG! AING TEH BELUM MAU MATI," teriak Felix.
"FELIX BLASTERAN SUNDA AUSSIE APA GIMANA?" Juwita balas berteriak.
"BLASTERAN MEDAN AUSSIE KAK," bukan Felix yang menjawab, melainkan Nancy.
"ITU MAH LO! NGGAK DING KAK, GUE BLASTERAN AUSSIE BANTUL,"
"Ya terus kenapa pake bahasa sunda?" Juna menoleh, menatap temannya datar.
"Baru belajar gue hehe, suka aja sama bahasa sunda,"
"Gue yang orang sunda malah pengen belajar bahasa jawa," balas Arjun tanpa menoleh, "Ngomong pake bahasa jawa coba?"
"Ngomong opo?" (ngomong apa?)
"Yang susah kek, itu mah gue masih ngerti,"
"WOY ALON-ALON KI AWAKKU RASANE MABUR LHO!" (woy pelan-pelan, badanku rasanya terbang)