"Nih, ini point of viewnya Yuki. Kebanyakan sebenernya dari sisi Yuki sama Arjun," Keynan menatap Hendry yang duduk di hadapannya, "Dan itu artinya kita semua adalah mata mata Profesor Alan, tanpa sadar,"
"Mereka licik banget," Hendry mengepalkan tangannya erat.
"Tenang. Masih banyak fakta yang bakalan bikin lo emosi. Nanti," Keynan menepuk bahu Hendry beberapa kali seraya terkekeh sarkas.
***
"Feli astaga," Yuki memeluk tubuh Felicia erat, "Akhirnya,"
"Makasih ya kalian udah repot-repot cari penawar racun buat Feli,"
Juwita merengut tak suka, "Jangan gitu lah, kan kita keluarga,"
Felicia tertawa renyah mendengar ucapan Juwita, "Iya kak,"
"Gimana? Ada yang sakit nggak?" Glen bertanya dengan nada khawatir tercetak jelas.
"Enggak kok Glen, puji tuhan,"
"Puji tuhan," Juna menyahut, "Istirahat dulu aja ya, jangan ngapa-ngapain,"
"Ya nanti Feli gabut dong Jun, kan Feli juga mau ikut misi,"