Mark mengangguk singkat, mengenggam jemari Yeri sebelum melangkah keluar flat apartemennya.
"Arjun," panggilnya pada pemuda yang tampak berkacak pinggang di lorong apartemen dengan seorang gadis tengah tertunduk dengan penampilan yang tidak bisa di katakan baik-baik saja.
"Ah syukurlah kalian datang," balas Arjun, "Si cewet ini tidak mau ku dekati,"
Yeri meringis, "Sebanyak apa dia minum sebenarnya," gumamnya, membantu Juwita untuk beranjak.
"Siapa kau? Eoh? Yeriana? Hik kau cantik sekali hik aku iri," racau gadis itu.
"Kau bahkan lebih cantik dariku," sahut Yeri yang kini memapah tubuh Juwita dengan Mark yang membantu.
"Maafkan aku merepotkan kalian lagi," sesal Arjun.
"Tidak juga. Juwita sahabatku kalau kau lupa," balas Yeri santai.
***