Hanya tersisa Keynan di dalam ruangan. Menatap layar monitor dengan datar. Gadis itu menghela napas berat. Ia tidak tahu sejauh apa mister alan menyimpan ingatan arjun. Namun yang jelas, semuanya nyaris saja tersimpan. Entah bagaimana caramya.
"Gue harus selesaiin ini malem ini juga," gumamnya.
Hendry berdiri di ambang pintu, membawa dua gelas berisi coklat panas. Mereka berniat menyelesaikan ini semua tepat malam ini. Sampai besok, mereka bisa mulai mencari jalan keluarnya.
***
Arjun hanya menatap hidangan di hadapannya dengan datar, selalu seperti ini, ia, Juwita, Lucas, Yuki, Glen, Felicia, Felix, dan Nancy akan mendapatkan makanan mewah selayaknya di rumah, berbeda dengan Yeri, Mark, Bima, Deva, Galang, dan Yuda yang hanya mendapatkan makanan seadanya, nasi putih dengan sayur yang demi tuhan rasanya tidak lebih baik dari percobaan masakan gagal Juwita.