"Keynan," lirih Deva, "Jangan kayak gini, kita nggak pernah punya pikiran buat nusuk lo dari belakang,"
Di hadapan mereka, sosok serba hitam itu membuka masker dan topinya, hingga wajah cantik namun sembabnya terpampang nyata, "Munafik!"
"Key! Jelasin kenapa lo bisa kayak gini,"
"Yuki Yuki, lo juga terlalu naif sampe bisa gabung sama kelompok mereka Ki," Keynan menghela napas kasar, "Sebenernya gue nggak mau celakain kalian, tapi kalian nggak sejalan sama gue, kalian muna!"
"Keynan plis gue nggak ngerti,"
"Juwita, suatu saat pasti lo ngerti semuanya, tolong kurangi sifat munafik kalian! Gue...gue makasih banget sama kalian udah nyelamatin gue, udah bantuin gue, tapi kalian salah..kalian nggak sejalan sama gue...makanya gue selalu ketus sama kalian.."
"Lo tau sesuatu?" Yuki berjalan mendekat, meraih bahu temannya, menatap gadis itu lurus, "Tolong kasih tau gue,"