"Sebentar lagi mereka udah bakalan ngelakuin pembalasan. Tunggu aja," itu Arjun. Duduk di sudut ruangan. Dengan memangku sebelah kakinya. Tersenyum remeh.
Juwita tau tatapan itu. Pasangannya jelas sedang tidak baik baik saja. Dan, yang harus ia lakukan hanyalah diam. Arjun jelas akan tersulut emosi jika ia menenangkan pemuda itu.
"Gue tau," Lucas beranjak. Dengan segelas air di tangannya, "Dan kita jelas harus persjapin semuanya,"
"Kita lihat semua, database inu sampe selesai. Baru kita sinpulin mau bertindak kaya gimana," sahut Mark sebelum perdebatan terjadi lebih jauh, "Profesor Alan cuma pengen kita pecah belah,"
"Gue benci keadaan kaya gini. Nunggu sesuatu yang nggak pasti," Arjun menggeram. Menggeleng kesal.
Yuki menarik napas panjang, mendekati saudara sepupunya, "Lo pasti bisa lewatin ini semua Arjun. Jangan insecure sama diri lo sendiri oke? Lo udah keren sejauh ini Jun,"
"Ya Ki. Lo bener,"
***
"Yah,"
"Masuk Jun," seru Regina.