Hari ini, adalah hari yang di tunggu oleh para siswa acara camping yang diadakan setiap setahun sekali, lima bis pariwisata sudah terparkir di halaman sekolah guru pembimbing sudah mencatat satu persatu nama siswa yang ikut.
Semua siswa menikmati perjalanan mereka, ada sebagian sudah tertidur ada lagi yang sebagian masih bernyanyi, seperti halnya yang di lakukan oleh Yesaya dan teman-teman nya.
Setelah empat jam perjalanan, akhirnya merekapun sampai daerah pegunungan tepatnya di bawah kaki gunung, betapa menakjubkan nya ciptaan Tuhan karena dari lereng gunung mereka dapat melihat perumahan warga sekitar.
Guru pembimbing sudah membagi kelompok, dan masing-masing kelompok terdiri dari enam orang, tapi hari ini keberuntungan tidak memihak antara Yesaya dan dan Shea karena mereka tidak satu kelompok.
" kenapa harus Aiden sih " gumam Yesaya
" sabar mas bro... tahan jangan emosi " ucap Vino dengan tingkah lebay nya
Yesaya dan Vino bergabung dengan kelompok lain, sedangkan Daniel, Samudera, Ragil, Nabila, dan Cheryl satu kelompok di tambah lagi dengan siswa yang bernama Maya
" ye... kita satu kelompok " Janet merangkul Shea dan Ajeng, bahkan Aiden termasuk anggota kelompok Shea bersama dua orang lagi yaitu Danu dan Rama
Mereka pun mulai mendirikan tenda mereka dengan saling membantu, Aiden sangat menikmati harinya bersama Shea bahkan ia dengan sengaja membuat Yesaya cemburu
" Shea... nih minum dulu, biar gue yang lanjutin " Aiden memberikan minuman botol pada Shea, lalu melanjutkan pekerjaan Shea
" makasih yah... " ucap Shea, belum sempat Shea meminum nya Janet langsung merebut nya dan meminum habis
" sorry She... gue haus banget " ucap Janet
" iya nggak apa-apa... "
" Lo gimana sih, kok di habisin kan kasian Shea.... " ucap Aiden yang sedikit kesal
" gue sengaja, karena dari tadi Yesaya udah uring-uringan liat Aiden caper terus sama Lo " bisik Janet, Shea tersenyum
Yesaya pun mendekati mereka, lalu memberikan minuman nya pada Shea
" nih minum "
" makasih yah " Shea tersenyum lalu meminum nya
Yesaya melepaskan mantelnya, lalu memakaikannya pada tubuh Shea
" Malam ini cuaca nya pasti dingin banget, jaket kamu ngga terlalu cukup tebal, jadi kamu pakek mantel aku, biar nggak kedinginan " lalu berjalan kembali menuju kelompok nya
" aduh... telinga gue udah ternodai " ucap Janet dengan tingkah konyol nya membuat Ajeng dan yang lainnya tertawa kecuali Aiden.
Pada saat malam hari, mereka sudah membuat api unggun, dan duduk mengelilingi api unggun untuk mendapatkan kehangatan.
Yesaya duduk dengan santai bersandar di pohon tepat di belakang nya, bahkan pandangan nya tak lepas dari wajah cantik sang pujaan hati. Aiden kembali mendekati Shea dengan duduk di samping nya, membuat Yesaya menyipitkan kedua matanya.
" nih jahe anget " Aiden memberikan minuman jahe hangat pada Shea
" makasih ya... " balasnya
" Shea doang... kita berempat enggak? " tanya Janet, lalu Aiden memberikan satu teko minuman jahe hangat pada Janet dan yang lainnya
Acara api unggun sudah selesai, masing-masing siswa sudah kembali kedalam tenda mereka, selama di dalam tenda Shea sangat gelisah membuat Janet terbangun dari tidurnya
" She... Lo kenapa ? "
" gue kebelet "
" ya ampun She... mau pipis di mana larut malem kayak gini "
" ayo dong Jan.... temenin gue "
" gue takut... ntar kalo ada hantu gimana "
" jangan di sebut dodol... " Shea menjadi kesal
" ayo buruan... nggak tahan lagi ni " Shea dan Janet pun memberanikan diri untuk keluar dari tenda mereka
" aduh She... serem banget deh, mana gelap gini lagi " Janet merasa dirinya merinding
" Shea... udah belom, cepetan jangan lama-lama "
" sabar.... " Shea langsung menghampiri Janet
krak.... krak.... krak...
Shea dan Janet mendengar suara langkah kaki yang menginjak ranting di belakang mereka
" Jan.... Lo denger nggak "
" iya gue denger "
" kayaknya ada orang deh "
" jangan-jangan hantu "
" aduh Jan.... jangan Lo sebut lagi, gue udah gemeteran nih "
" sama gue juga... "
" kita lihat bareng yah "
" satu dua tiga " Shea dan Janet menoleh kebelakang mereka seseorang memakai baju putih panjang dengan rambut hitam panjang tepat di hadapan mereka
" huwwwwaaaaaaaaaa kuntilanak " teriak Shea dan Janet mereka pun berlari ketakutan
" tolong... ada kuntilanak " teriak Janet dan Shea
" tolong.... "
" tolong.... "
Shea dan Janet terus berlari
" hahahahhaah pada kabur " Dua orang pria membuka pakaian putih serta topeng mereka
Shea tidak sengaja tersandung batu besar sampai kakinya sampai terkilir
" Janet.... tungguin gue " panggil Shea namun Janet sudah lebih jauh berlari
" aw.... kaki gue sakit banget " Shea memegangi kakinya yang terkilir
" tolong..... "
" tolong..... "
" tolong .... "
Mendengar suara teriakkan minta tolong, semua siswa keluar dari tenda termasuk guru pembimbing
" Janet, Lo kenapa ? " Daniel langsung memegangi tubuh Janet yang sudah berkeringat dan kelelahan karena berlari
" itu... itu...gue liat kuntilanak " Janet merasa nafasnya akan berhenti
" kuntilanak? yang bener Lo kalo ngomong " ucap Vino
" sumpah... gue nggak bohong, tadi gue nemenin Shea pipis, terus pas kita mau balik ada kuntilanak "
" Shea? " Yesaya terkejut begitu pun dengan yang lainnya
" terus Shea nya mana ? " Yesaya mulai hawatir
" Janet jangan membuat lelucon " ucap guru pembimbing
" sumpah demi Ragil yang jeleknya dari ujung kaki sampe kepala buk pak... saya nggak bohong... " ucap Janet
" eh... sialan Lo ngatain gue jelek " ucap Ragil
" emang Lo jelek " sambung Cheryl
" terus Shea mana " Yesaya mulai emosi
" Shea masih disana.... gue nggak tau gimana keadaan nya, soal nya gue udah parno duluan.. sorry " wajah Janet menjadi pucat
" oh shittt "
Yesaya langsung berlari mencari Shea diiringi oleh Aiden dan yang lainnya.
" Shea.... "
" Shea.... "
" Shea.... "
Mendengar suara Yesaya dan teman-teman nya Shea langsung mencoba berdiri dengan menahan sakit di pergelangan kaki nya
" Yesaya..... aku disini.... " wajah Shea sudah pucat, dan keringat dingin sudah membasahi wajahnya, tak mampu menahan sakit Shea kembali terduduk
" kamu nggak apa-apa " Yesaya langsung memeluknya, lalu menyapu keringat diwajahnya
Dua orang pria itu menghampiri Shea dan Yesaya
" sorry kita cuma bercanda " ucap Rama dan Danu terlihat ketakutan saat melihat Yesaya.
Yesaya menatap wajah mereka dengan tajam
" Lo fikir ini lucu ha... " wajah Yesaya memerah karena emosi
" maaf kak " ucap Rama dan Danu lagi
" Brengsek ... " Yesaya mengepalkan kedua tangannya, namun ditahan oleh Shea
Guru pembimbing dan siswa yang lain pun menghampiri mereka
" Rama..... Danu... apa-apaan kalian berdua, permainan kalian tidak lucu.... kalian sudah membuat orang lain celaka " bentak guru pembimbing
" kalian berdua akan ibu hukum " ucap guru pembimbing
Yesaya langsung menggendong Shea menuju kembali ke tenda
" sorry " Yesaya membuka sepatu Shea lalu menggulung sedikit jeans nya,
" aww " Shea meringis kesakitan, karena kakinya sudah mulai membengkak
Aiden memberikan air hangat untuk mengompres bagian kaki Shea yang membengkak di bantu oleh Ajeng
" maaf ya... udah ngerepotin kalian semua " Shea menahan agar air matanya tidak jatuh
" nggak apa-apa, lagian ini bukan salah Lo kok " ucap Aiden
perlahan Yesaya memijat kaki Shea dengan lembut, wajah nya masih terlihat emosi
Shea menyentuh tangan Yesaya dengan lembut memberikan sedikit ketenangan agar Yesaya tidak kembali emosi.
" Shea kamu istirahat saja, besok kamu nggak harus ikut kegiatan dulu " ucap ibu Sarah
" ngga apa-apa kok buk... aku baik-baik aja, besok juga kaki aku nggak sakit lagi " balas Shea.
" sebagai gantinya, Vino dan Yesaya akan bergabung sama kelompok kalian sedang kan Danu dan Rama pindah kelompok yang lain "
Vino dan Yesaya tersenyum kemenangan, berbanding terbalik dengan Aiden yang jengkel
" baiklah anak-anak silakan kembali ke tenda kalian masing-masing... " pinta guru pembimbing
" Shea.... gue minta maaf ya, gue nggak bermaksud ninggalin Lo tadi " Janet masih berada dalam rangkulan Daniel, karena ia takut Yesaya akan memarahi nya.
" iya nggak apa-apa kok, gue tau kita tadi kan sama-sama panik " balas Shea dengan lembut
" ya udah, kalian istirahat sana... ini udah larut malem " ucap Yesaya
" Lo nggak marah lagi sama gue kan? " tanya Janet pada Yesaya
" iye.... udah masuk tenda sono " Daniel hanya menahan tawa saat adiknya lebih takut pada sahabatnya dari pada kakaknya sendiri
Shea, Janet, dan Ajeng pun kembali masuk kedalam tenda untuk tidur, sedangkan Yesaya, Daniel dan Vino masih duduk di depan tenda menjaga mereka.