Reinkarnasi menjadi Boss terakhir

DkusNma
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 7.3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Apa yang terjadi, jika aku menjadi Op ?

Bagaimana rasanya menjadi Perla Lombardo ? Dia adalah Antagonis Utama dari sebuah Novel yang berjudul [ Journey to as Omnipotence ].

Itu adalah Novel yang aku sukai, walaupun di beberapa titik aku terkadang berhenti membaca karena terlalu banyak Chapter, ribuan Chapter.

Namun, pada akhirnya aku berhasil menyelesaikan membacanya, yang selesai di Chapter 10.000, itu adalah jumlah chapter yang sangat banyak dan membuatu puas selama berbulan-bulan, bahkan satu tahun lebih untukku menyelesaikan semua chapternya.

Apa yang membuatku suka adalah bagaimana banyak sekali Anak takdir, Anak Surga atau Protagonis yang dimunculkan di dalam. Walaupun hanya memiliki Satu Protagonis asli, tapi membaca bagaimana karakter lain akan memiliki Cheat seperti, Kakek di dalam Cincin, Kenangan akan kehidupan masa depan, reinkarnasi ke dunia itu, Sistem dan lain-lain.

Mereka juga memiliki tujuan mereka sendiri, banyak yang mengincar puncak tapi banyak juga yang hanya bersantai di dunia baru. Atau Cheat mereka itu tidak memerlukan mereka untuk mengincar puncak, seperti Sistem toko, Sistem Memasak, Sistem Hiburan, dan lain-lain, atau mereka tidak berniat untuk mencapai puncak.

Aku tidak bisa mengatakan aku memiliki Karakter favorit, aku hanya membaca dan jika itu suka maka itu akan menjadi Bos terakhir, Autopotence atau lebih dikenal dengan sebutan Perla Lombardo.

Tubuhnya itu sangat besar, bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan gabungan ribuan Alam semesta. Namun, dia terkadang menyamar menjadi siapa saja dengan ukuran manusia biasa hingga Titan, dia bisa menjadi siapa saja dan apa saja.

Kemampuannya itu benar-benar sangat curang, Autopotence yang berarti Omnipotence bagi dirinya sendiri. Mungkin dia tidak bisa menciptakan Alam semesta, hukum semesta, maupun kehidupan.

Namun kekuatannya itu benar-benar sangat berbahaya, dengan kekuatan mentahnya saja, dia bisa menghancurkan sebuah dunia.

Dalam Novel, dia sudah menghancurkan banyak sekali dunia sebelum akhirnya kalah karena dia merasa bahwa hidupnya sudah cukup dan menyerahkan dirinya agar diserap oleh Protagonis utama, menjadikan Protagonis Utama sebagai Makhluk Omnipotence.

Dia adalah kunci agar seseorang bisa mencapai Puncak dunia, menurut penulis mungkin saja dia bisa mencapai Omnipotence jika ada orang yang mencapai Versi khusus atau rendah dari Omnipotence dan membiarkan dia diserap oleh Perlo Lombardo.

Sayangnya tidak ada yang mencapai tingkat itu dan sehingga Perlo Lombardo yang pertama kali mencapainya dan itu juga merupakan kegagalannya.

Aku ingin tahu bagaimana rasanya menjadi eksitensi sekuat dirinya, dia jauh lebih kuat daripada pahlawan botak yang hobinya adalah menjadi Pahlawan dan menghancurkan musuh dengan satu pukulan.

Perlo Lombardo bisa menghancurkan Dunia dengan hanya pukulan Fisiknya saja.

Bukan hanya itu, Penulis mengatakan bahwa Perlo hampir bisa melakukan apapun, tentu saja dia tidak memiliki kemampuan penciptaan. Namun, bahkan tanpa itu dia sudah jauh kuat dan tidak ada yang bisa menandingi nya.

Dia bahkan hanya perlu menunggu lawan, dan tidak taku seberapa kuatpun lawan itu. Bahkan Protagonis itu akan lama kalah, jika Perlo benar-benar serius.

Dengan kekuatan sebesar itu, aku bisa bersantai sebanyak yang aku inginkan.

Menaruh Ponsel di saku, aku berjalan keluar dari dalam rumah. tujuanku adalah pergi ke Minimarket, matahari hari ini bersinar dengan terik juga, aku sama sekali tidak menyukainya karena panas.

Suasana yang aku suka adalah mendung, tapi tidak hujan dan tidak panas juga.

Aku membeli bahan-bahan makanan, dirumah sudah habis membuatku pergi keluar. Selain hari kerja, aku paling malas pergi keluar rumah, hanya ingin bermalas-malasan saja sambil membaca semua novel yang belum aku baca.

Jadi, aku tidak membuang waktu dan membeli semua barang yang sudah di daftar tanpa berpikir membeli hal-hal lain. Setelah itu, aku membayar ke kasir dan segera keluar dari Minimarket.

Berjalan kembali rumah, aku melihat ke arah Rambu lalu lintas, dan saat hijau untuk pejalan kaki aku segera berjalan melewati jalan raya.

*Tiiiinnn* *Tiiinnn* *Tiiinnn*

Aku melihat ke arah klakson dan melihat sebuah mobil yang melaju kencang ke arahku, apakah dia bodoh tidak melihat rambu lalu lintas !?

Mencoba menghindar, aku menarik tubuhku ke belakang tapi mobil itu terlalu cepat dan yang aku ingat selanjutnya adalah pandanganku menjadi berputar tiga ratus enam puluh derajat, dan aku menemukan bahwa tubuhku berada di aspal.

Kupingku menjadi berdengung keras, aku tidak bisa mendengar apapun. Rasanya hangat dan dingin, aku melihat bahwa orang-orang panik mengerubungi diriku.

Apakah aku akan mati disini ?

Ingatan mengenai kehidupanku mulai berputar di depanku dengan cepat, aku teringat masa sekolah dimana saat itu aku sangat Termotivasi tapi semua itu berubah saat aku mencapai Universitas.

Ditambah Kehidupan Masyarakat membuatku sadar, bahwa aku hanya ingin menjadi biasa saja. Tidak ingin menjadi yang terbaik, orang biasa, bekerja biasa tidak ada lembur, gaji biasa dan membangun keluar yang biasa saja.

Bahkan aku sudah lupa mengenai cita-citaku.

Pandanganku mulai kabur dan aku mulai merasakan dingin, suara-suara di sekitarku juga mulai redup.

Jika aku mati apakah aku akan berada di surga...

... Atau Neraka ?

Mungkin saja aku akan mengalami Isekai, Ha ha ha. Itu tidak mungkin.