Chereads / Reinkarnasi menjadi Boss terakhir / Chapter 4 - Bab 3 - Menghajar Kadal

Chapter 4 - Bab 3 - Menghajar Kadal

Di sekitar kadal muncul tujuh tombak kegelapan yang berputar secara Spiral dengan sangat cepat. Itu bukanlah Tombak kegelapan biasa, memiliki Dao Devourer di dalamnya, membuat Tombak kegelapan memiliki menyerap apa saja yang berada di sekitarnya.

Ruang di sekitar Tombak itu retak karena diserap, tapi kecepatan pemulihannya itu bisa dilihat dengan mata telanjang.

" Rasakan seranganku! "

" Devourer Spear "

Tombak kegelapan melintas dengan sangat cepat ke arahku, secara bersamaan mengunci diriku dengan Kekuatan Menghisap yang mengerikan datang dari mereka.

Aku melihat Tombak kegelapan dengan tatapan tenang, tidak panik atau merasakan krisis dari kekuatan Tombak Kegelapan tersebut.

Jika Kadal itu berpikir, serangan ini bisa mengalahkanku maka dia salah besar.

Tanganku mengayun ke depan dengan perlahan, cahaya putih mengalir keluar dari tanganku dan membentuk Pelindung yang menutupi seluruh tubuhku.

Kekuatan yang sangat besar di lepaskan oleh tombak dan mencapai pelindungku, hanya dalam waktu yang sangat singkat.

BOOM

Ledakan terjadi Tombak menghantam Pelindung dengan sangat keras, kekuatan menghisap itu mencoba mencabik-cabik Pelindung tapi kekuatan nya terlalu lemah bahkan menyebabkan sedikit kerusakan saja.

Dampak serangan itu menyebabkan hembusan angin yang sangat kuat, hingga mendorong awan-awan di langit ke belakang, membuat cincin dan matahari bersinar terang di tengah.

" Bagaimana rasanya Manusia! Ini adalah salah satu teknik terkuat milikku... Sayang sekali aku tidak bisa menggunakan kekuatan penuhnya, karena aku melemah saat ini "

Menghela nafas kecewa, seharusnya serangannya bisa memberikan dampak yang lebih besar lagi dibandingkan dengan ini. Apakah kadal ini sudah sombong ?

" Hanya karena teknikmu bisa mengalahkan orang lain, bukan berarti kamu bisa mengalahkanku... dengan hanya ini " Aku berkata dengan mengejek.

Kabut hitam akibat ledakan mulai menghilang, menunjukkan diriku yang tidak terkena serangan sedikitpun.

Emosi Kadal itu menjadi tenggelam saat melihatnya, tapi dia segera menghilangkan pikiran yang tidak berguna dan mendengus kepadaku.

"Hmph... Itu bukanlah kekuatan aslinya. Jika saja aku tidak melemah kamu tidak lebih dari semut di hadapanku, jika saja aku tidak disegel maka aku sudah menjadi penguasa dunia ini maupun Multiverse, jika saja... " Kadal itu mulai berbicara banyak, dan mengatakan omong kosong.

" Terlalu banyak jika saja. Kekuatanmu saat ini ataupun puncak, bahkan tidak akan bisa menggarukku kadal, pahamilah bahwa kamu lemah " Mataku melihatnya dengan pandangan merendahkan.

*ROAR*

Dragon mengaum dengan keras, dipenuhi dengan kemarahan yang muncul karena penghinaan yang diterima nya. Kesombongannya terluka karena dipanggil sebagai kadal, sebagai Dragon yang perkasa dia sangat tersinggung saat dipandang rendah.

Mereka memiliki Kebanggaan yang sangat besar.

Kadal itu mulai mengepakkan sayapnya lagi dan terbang ke arahku, kekuatan di balik sayapnya itu sangat mengerikan.

Angin puting beliung muncul akibat dari kepakkan sayap nya yang besar, menghancurkan hutan di bawah dan Hewan - hewan yang tidak beruntung.

Mulutnya terbuka lebar, menunjukkan ukuran besar mulutnya dengan gigi yang tajam. Hawa panas dan tidak sedap keluar dari dalam mulutnya, aku menjepit hidungku.

" Huee... Mulutmu sangat busuk, seperti memakan bangkai "

Apa yang dikatakan olehku bukan hanya mengejek tapi juga sebuah kebenaran, lagipula dia adalah kadal besar yang karnivora sehingga dia akan memakan hewan hidup dan hidup di alam liar, membuatnya selalu makan daging mentah.

Tanganku mengepal, mengayunkannya dengan pelan dan santai. Tapi, di balik kepalan tanganku itu memiliki kekuatan yang bisa menghancurkan gunung.

Dia tidak berhenti sedikitpun dan mencoba untuk menggigitku.Sebelum dia bisa menyentuhku, kepalan tanganku sudah menyentuh nya.

BOOM

Kadal itu meluncur ke belakang sebanyak beberapa ratus meter sebelum berhenti dan mengepakkan sayapnya lagi. Dia tidak berhenti dengan hanya pukulan saja, dia pergi lagi ke arahku bersamaan dengan Tombak Devourer yang dia gunakan sebelumnya.

Tombak itu meluncur ke arahku dengan sangat cepat, aku menghindari mereka dengan sangat mudah.

Ekor kadal itu muncul di hadapanku, melancarkan serangan tiba-tiba setelah menggunakan Tombak sebagai umpan. Aku sudah melihatnya satu mil jauhnya, tubuhku hanya miring dan ekor itu melewatiku.

...

Kadal itu terus menyerangku, mencakar, mencabuk maupun menggunakan mulutnya untuk menggigitku, seperti anjing.

Aku menghidari sebagian besar dari mereka, tapi aku juga melancarkan seranganku dengan kekuatan yang tidak membunuhnya tapi membuatnya merasakan rasa sakit.

Dia terus bergerak ke arahku setelah menstabilkan tubuhnya, aku merasa dia lebih cocok disebut Masochist Dragon daripada Great Devourer Dragon.

Aku menggunakan kadal itu sebagai karung pasir, ini adalah pertarungan pertamaku dan aku ingin memanfaatkannya sebaik mungkin.

Tangaku menangkap Ekornya saat aku muncul di belakangnya. Aku memutarnya di udara dengan sangat cepat dan membuatnya terasa seperti kincir angin.

Jika bukan karena dia adalah makhluk yang tidak biasa, maka ia pasti sudah merasa muntah saat ini.

" Aku selalu ingin mencoba ini... "

Aku menonton Smack down, dimana lawan yang sudah tidak berdaya ditendang dengan sangat keras sehingga mereka jatuh ke lantai.

Aku selalu ingin mencobanya, dan aku memiliki karung tinju disini.

Melepaskannya, kadal itu berputar di udara seperti sedang menari, lucu melihatnya. Dia menjauh dariku dan mencapai posisi yang ideal.

Tubuhku melesat ke arahnya dan aku langsung menerjang tepat di arah kepalanya. Saat kakiku melakukan kontak dengan kepala kadal, kadal itu meluncur seperti Meteorit ke arah gunung.

Boom

Kadal menghantam Gunung dengan sangat keras, membuat kawah yang sangat besar dan dalam. Gunung itu bergetar, erangan kesakitan keluar dari mulutnya terdengar dengan sangat jelas olehku.

Aku berdiri di udara menatap ke arah kadal yang tertanam di Gunung. Serangan yang aku lakukan, tidak berdampak besar baginya, dia akan segera bangkit kembali.