"Hai, Ric!" sapa Agnes tersenyum.
Richard mengangguk sambil menatap Agnes sesaat, setelah itu matanya kembali terarah pada Anna yang mengabaikannya. Richard melihat raut wajah Anna yang terlihat tidak senang karena tidak ada sedikit pun gurat atau bekas senyuman di bibirnya.
Entah kenapa, hati Richard semakin sedih. Rasanya ia tidak suka jika Anna mengabaikan keberadaannya. Jujur saja, awalnya Richard merasa ragu dengan perasaannya pada Anna, tapi setelah diabaikan Anna selama seharian, perasaan Richard menjadi tidak karuan.
Lebay! Tidak juga, pasalnya sejak mereka dekat, setiap hati Anna selalu menghubungi laki-laki itu, pagi, siang, sore bahkan malam sebelum tidur. Jadi, jika sehari saja tidak dihubungi, Richard merasa ada sesuatu yang kurang di harinya.
"Na," ujar Richard lagi, ia kembali memanggil Anna, berharap gadis itu merespon ucapannya namun panggilannya diacuhkan begitu saja.