Reyhan dan Agnes dengan pasrah melangkahkan kaki di lorong penginapan yang remang-remang. Bahkan Agnes pun berjalan sangat dekat dengan Reyhan, karena ia takut dengan gelap.
Reyhan yang paham dengan keadaan Agnes langsung sigap meraih tangan Agnes lalu melingkarkannya ke lengan Reyhan.
"Jangan takut, aku di sini," kata Reyhan melirik Agnes.
Agnes hanya diam, raut wajahnya masih tidak berubah hanya saja bertambah raut ketakutan diekpresinya.
"Ini penginapan apa rumah hantu sih, remang-remang gini," keluh Agnes tak lagi perduli dengan gengsinya, ia mengulurkan sebelah tangannya memeluk lengan Reyhan.
Reyhan tersenyum tipis, ia tahu Agnes tidak sadar melakukan hal itu. Reyhan hanya mengelus-elus tangan Agnes untuk menenangkannya.
"123," kata Reyhan berhenti di depan kamar yang tertera di kunci kamar pesanan mereka.
Sontak Agnes melepaskan tautan tangannya dari Reyhan ketika menyadari mereka sudah sampai.
Gengsinya sudah kembali...