Agnes berjalan gontai menuju ruangannya. Pukul delapan kurang lima belas menit, Agnes baru menapakkan kaki di lobby rumah sakit.
Perjalanannya menuju rumah sakit sedikit mengalami drama. Tapi, bukan drama yang sangat menghebohkan. Hanya saja drama itu tercipta di hati Agnes.
'Terkadang aku menjadi orang yang paling egois, merasa paling tersakiti dan jadi korban. Tapi, rasanya memang seperti ini. Kalian nggak pernah ada di posisi aku, menjadi korban kecelakaan, sempat hampir meninggal, lalu diteror bertahun-tahun, kehilangan orang yang paling berharga dihidup aku, punya trauma aneh, ditambah ... ternyata selama bertahun-tahun aku dibohongi!'
Kurang lebih, itulah topik drama dalam pikiran Agnes sepanjang pagi tadi. Rasanya ia ingin jadi orang paling egois agar bisa membenci semua orang yang secara tidak langsung membiarkan menderita dalam penyesalan bertahun-tahun. Tapi, hatinya ... Nyatanya hati yang ia miliki terlalu lembut untuk melakukan hal itu.
