"Lepas dulu, Snellinya?" ucap Reyhan semakin lembut.
Nyatanya kebohongan Agnes tak juga membuatnya marah yang meledak-ledak. Ia hanya sedikit kecewa, kenapa Agnes harus melakukan itu. Selebihnya ia sadar semua itu berawal dari dirinya dan orang-orang yang membohongi Agnes lebih dulu.
Pertanyaan Agnes tadi membuatnya tersadar akan rasa kecewa karena dibohongi. Padahal baru beberapa minggu Agnes berbohong soal amnesianya, tapi rasanya ... bagaimana dengan perasaan yang dialami Agnes ketika harus dibohongi selama tujuh tahun.
Agnes tak menjawab ucapan Reyhan, ia hanya melakukan apa yang Reyhan katakan. Sikap Agnes mendadak berubah dingin. Entah apa yang merasukinnya.
Kalau kata orang-orang, yang salah siapa ... yang marah siapa. Tapi, untuk kasus ini? Wajar bukan jika Agnes marah?
Saat Agnes melepas snellinya, terlihatlah luka lecet yang dibalut perban di siku kanan Agnes.
"Aw," gumam Agnes sangat pelan saat ia menekuk tangannya.