"Maaf Rey," lirih Agnes saat Rey sudah keluar dari kamarnya," aku ngak mungkin ngasih tau kalo alasan terbesarku untuk pindah itu kamu Rey,"" sesal Agnes
Air matanya luruh ketika Rey keluar dari kamarnya, sesak rasanya harus berbohong dengan Rey namun tak ada yang bisa dilakukan saat ini, aku tak mungkin terus bertahan disisimu Rey sementara tanganmu menggengam jemari wanita lain.
Agnes menghampus air matanya lalu kemudian turun menghampiri Rey yang duduk ditaman.
"Rey," sapa Agnes sembari menepuk pundaknya pelan
Rey tidak menyaut. Agnes lalu duduk disampingnya dan bersandar dipundaknya. "aku masih merencanakannya, baru mendaftar saja. Masih ada kemungkinan tidak lulus. Jadi kau tidak perlu takut. Bagaimanapun aku tetap sahabatmu kan?," ucap Agnes pada Rey.
Jika saja Agnes bisa mengatakan yang sejujurnya mungkin saat ini ia akan sangat sedih mengatakan hal yang membuatnya sangat tersakiti. Mengakui dirinya sebagai sahabat Rey adalah hal yang menyakiti hatinya.
