Alesta melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang kerjanya dan Ansel, setelah mencetak banyaknya dokumen yang akan dikirimkan untuk beberapa perusahaan di sini. Sekilas ia merasakan tatapan Ansel tak pernah lepas dari dirinya dan mau tidak mau gak itu membuat dirinya mengulum senyum begitu tipis hingga Ansel benar-benar tidak menyadari hal itu.
"Bagaimana, sudah selesai semua?" Alesta menganggukkan kepalanya pelan seraya memberikan dokumen proposal pengajuan kerjasama.
Ansel menganggukkan kepalanya pelan, sebelum akhirnya mengeceknya satu persatu dokumen tersebut, sedangkan Alesta memilih untuk menatap kearah jendela luar yang tentunya suhu di sana sangat dingin untuk dirinya yang tidak pernah tinggal ataupun berlibur ke luar negeri. Beberapa kali dirinya menguap pelan, dan hal itu benar-benar ditangkap oleh mata Ansel yang hanya diam mendengus pelan.