Chereads / kehidupan yang penuh arti / Chapter 33 - 32. tak mampu berkata kata

Chapter 33 - 32. tak mampu berkata kata

wajah andi sudah tidak terlihat kesal lagi. karna sudah menduga akan mendapat perlakuan yang sama seperti sebelumnya.

namun andi tetap merasa menang. karna berhasil bermain-main dengan area sensitif milik mirna. tampak senyum jahil terukir di wajah andi..

mirna yang meliriknya mengerutkan dahinya.

"apa yang ada dibenak manusia setengah buaya ini.." batin mirna memperhatikan wajah andi..

"tadi aku memegang sebuah benda yang begitu lembut dan hangat. seperti memegang sesuatu yang sangat berharga. " ledek andi tampa memandang wajah mirna..

mirna yang sadar bahwa yang di katakan andi adalah area sensitif nya. langsung memukul bahu andi tampa henti. sambil mengumpat.

"dasar buaya mesum tak tau malu.. tidak perlu kau jelaskan .. aku juga tau.. "

andi tertawa lepas. sambil memandang wajah mirna yang kesal padanya...dan menghentikan mirna untuk memukulnya. lalu memeluk tubuh mirna dan mencium keningnya. mirna memejamkan matanya dan merendahkan emosinya..

"ayo kita menginap semalam di sana" kata mirna sambil menunjuk ke arah sebuah bangunan yang terlihat mewah..

bangunan itu adalah sebuah hotel di pinggir pantai..

andi menelan air liurnya. dan sedikit berpikir. apakah ini jebakan selanjutnya..??

" tidak .. aku tidak bisa menahan gejolak ku jika harus menginap berduaan denganmu..." elak andi yang sedang pura-pura..

"kau yakin tidak ingin tidur berdua saja denganku di sana.."? ejek mirna sambil tersenyum mengejek..

"jika kau memaksa. ya sudah.. ayo saja." jawab andi dengan sedikit menyombong..

"bilang saja jika kau sangat berharap.. " ejek mirna dan tertawa...

mirna membawa andi menuju ke hotel itu dan benar benar memesan 1 kamar Queen size..

mata andi terbelalak. tidak percaya.

"rencana jahat apa lagi yang akan kau buat.." batin andi penasaran.

mirna menerima kunci kamar setelah menyelesaikan administrasi..lalu menggandeng tangan andi memasuki ruangan itu.. di dalam ruangan terdapat sebuah kasur empuk yang sedikit lebar.. dan sebuah sofa panjang..

kamar yang cukup indah dan nyaman dan pemandangan yang langsung mengarah ke laut..

andi hanya diam seribu bahasa. dan berpikir keras. apa rencana gadis ini padanya.. sudah sering kali ia mendapat kejahilannya..

namun andi mengikuti setiap kemauan mirna dan bersiap menerima kejahilannya lagi..

meskipun andi tak mampu meraih mahkota mirna. setidaknya ia bisa merasakannya sedikit. itu sudah di anggap menang banyak kan...??

mirna merebahkan tubuhnya ke ranjang. sementara andi duduk di sofa .sesekali andi melirik ke arah mirna yang terbaring telentang. membuka pahanya. seakan memprovokasi jiwanya..

"ya ..teruskan. jika perlu menungging lah ." batin andi kesal..

andi hanya terdiam sambil menyilang kan kakinya.. dan merentangkan kedua tangannya di atas sandaran sofa..

"kenapa duduk di situ..?" mirna bertanya lembut dan tersenyum geli melihat tingkah andi yang tidak agresif lagi..

andi seperti kucing jantan yang sedang menahan gejolak dan menunggu betinanya mempersilahkannya mendekat .

"kau mau aku memijat mu nona.?" cibir andi sambil tersenyum jahil..

"disini kau bebas melakukan apapun padaku.. maka ke marilah selagi ada kesempatan.." ajak mirna dengan nada yang menahan tawanya .

"sialan. dia benar-benar ingin main-main denganku.. tunggu dan lihat lah. kau akan menyesal..!!" gumam andi dalam hati.

perlahan andi mendekati mirna.. dan menindih tubuh nya . lalu mencumbunya dengan agresif . mirna tak ingin kalah.. ia pun melakukan perlawanan membuat andi kembali lengah. akan apa yang di rencanakan mirna padanya..

dalam sekejap. kemeja mirna telah terbuka setengah. dan andi tak ingin melewatkan kesempatan membuat mirna merasakan pembalasannya.. tangan andi dengan cepat memegang kedua tangan mirna dan merenggangkannya lalu membentangkan lebar-lebar. hingga mirna tak punya kesempatan lagi memeluk kepala andi saat ia membenamkan wajahnya di dadanya..

melihat peluang yang begitu besar. andi tersenyum jahil. dan membenamkan wajahnya di tempat seharusnya.. kemudian menggerakkan wajahnya ke kiri dan ke kanan.

menggesek pegunungan padat yang lembut itu..

mirna memejamkan matanya dan mendesah manja.. sambil mencoba melepaskan genggaman tangan andi.. namun andi tidak memberinya kesempatan..

"habislah kau kali ini."batin andi..

"kau mau bermain kasar..? baiklah. ayo kita lihat.." batin mirna.

kedua pasangan ini bergerak tampa berbincang lagi.. yang terdengar hanya desahan lembut mirna dan suara kain yang tergesek ..

andi berhasil mencapai puncak gunung gebu milik mirna dan memainkan lidahnya di sana sesekali mengecupnya. membuat mirna membusungkan dada nya. dan mendesah lebih panjang..setelah puas bermain-main di sana. barulah andi melepas genggaman tangan nya . hingga kedua tangan mirna melakukan pembalasan. dengan memasukkan tangannya ke celana andi. dan mengacak acak isi dalamnya.

andi merasa tegang..ya.. sesuatu yang berbentuk angka satu nya menegang.. ketika jari jemari lembut mirna menari nari di sana...

andi tak begitu menghiraukannya. dan mendapat kesempatan menarik keluar kain segi tiga yang menutupi lembah gebu milik mirna. mirna membiarkannya . bahkan mengangkat sedikit pinggulnya. agar mempermudah andi melepaskannya..

saat andi merasa sudah menang.. berhasil melepaskan penghalang lembah kenikmatan itu.. ia baru menyadari. senjata tumpulnya sedang di remas kuat oleh mirna. sambil berpura-pura mengerang dan mendesah..

seketika andi merasa senjata tumpulnya melemah karna tercekik kuat.. di tambah lagi 2 butir bola yang bergantung di sana sedang dalam genggaman mirna . dan siap memencetnya hingga pecah..

andi segera melompat menjauhi mirna..

" kau ... kau mau memecahkan telur ku..?" pekik andi sambil memegang area bawah pusatnya.. ia merasakan perih dan keram..

mirna tertawa sambil berbaring melihat andi yang tersulit emosi..

"siapa suruh kau bertindak kasar duluan.." ejek mirna tersenyum menggoda..

andi memutar otaknya kembali. mencari cara agar mirna tak mampu melawannya.. kini jati andi benar-benar dendam pada mirna.. bisa saja ia langsung meninggalkannya sendirian di kamar itu.. namun andi tak melakukannya. karna tidak ingin terlihat sebagai pecundang..

mirna mendekati andi dan merayunya. kali ini mirna melepaskan kemejanya. hingga yang terlihat adalah tubuh indah berkulit putih bagaikan salju. dan bra tipis berwarna hitam..dengan 2 gunung kembar yang menonjol..

hati andi kembali bergejolak dan menelan air liurnya.

namun kekesalannya masih terus berlanjut..

"kau mempermainkan ku hingga tahap ini..baik lah. kau yang akan rugi..bermain dengan buaya jantan yang ganas.." batin andi. sambil bersiap menyerang mirna lagi..

senyuman mirna bukan tak mengandung arti.. di dalam benaknya ada hasrat tersendiri..

tubuh mirna semakin dekat dengan andi.. melihat andi yang hanya mandang nya tampa reaksi..

mirna perlahan melepaskan bra nya. dan membuat mata andi melotot. tak tahan ingin segera menerkam nya..

kini sifat asli andi telah terlihat sepenuhnya.. mirna tersenyum menggodanya agar segera beraksi...namun andi masih berpura-pura menahan nafsunya. dan tidak bergerak..

mirna kemudian menjauh 1 meter dari andi dan berdiri melepaskan roknya. sambil tersenyum dan bertingkah malu-malu. pipi mirna memerah. menahan malu.. namun tetap melanjutkan adegannya . tampa andi sadari mirna sudah menggenggam handuk dan menyembunyikan di belakang punggungnya..

ketika andi baru saja bangkit dan berniat mendekati mirna. dengan gerak cepatnya mirna menutupi tubuhnya dengan handuk sambil tertawa.kemudian berkata.

"kau terlambat 2 detik.. aku mau mandi sekarang.. jangan ngintip..atau matamu ku cungkil keluar.."..lalu mirna berlari kecil kearah kamar mandi sambil menjulurkan lidah kearah andi..

"bangsaaaattt.....lagi lagi... argh.." andi tak lagi mampu berkata-kata .. tadinya ia yakin jika mirna benar-benar sudah menyerah.. tapi ternyata. lagi-lagi itu jebakan..