"Jadi," ujar Keisha. "Makhluk apa kamu sebenarnya, Delima?"
Delima menghela napas dalam-dalam, menengadah menatap langit yang begitu megah dengan cahaya keemasan dari sisi barat.
"Maafkan aku, Kei… untuk sekarang, aku belum bisa memberi tahu padamu yang sebenarnya."
"Begitu, ya?" Keisha tersenyum, dan menunduk. Ikan-ikan kecil yang nyaris tidak kelihatan di dalam kolam itu seolah menari-nari di mata Keisha.
"Tapi mungkin kamu bisa bilang bahwa aku setengah manusia."
"Setengah manusia?"
"Benar. Kamu tahu… ayah kandungku adalah seorang manusia seperti dirimu juga, Kei. Begitupula dengan kakekku."
"Jadi…?"
"Beginilah kehidupan kami, Kei. Bangsa kami, hanya terdiri dari para wanita saja."
"Hemm… itu terdengar seperti sebuah cerita yang dikarang saja bagiku."
"Tidak, Kei. Ini semua kebenaran dari kehidupan aku dan kami semua."
