"Bagaimana kau bisa tahu?" ujar Keisha sembari tertawa pelan. "Kau bahkan terdengar sangat yakin sekali."
"Tentu saja," sahut Arni dengan bersemangat. "Pertama, papamu itu jelas sangat tampan waktu mudanya."
"Kau pikir seperti itu?"
"Yup!" Arni menepuk-nepuk bahu Keisha. "Bahkan lebih tampan darimu. Ups… maaf."
"Jahat sekali!"
Arni tertawa-tawa. "Kenyataannya, di usianya yang sudah lebih dari setengah abad, ketampanan dan kegagahan papamu masih terlihat jelas.
"Yaah, aku tahu itu."
"Kedua, karena papamu pria yang tampan dan gagah, sudah pasti pasangannya seorang wanita yang sangat cantik."
"Hukum dari mana pula itu?" Keisha tertawa-tawa. "Memangnya ada aturan di dunia ini yang menyatakan seorang tampan harus berpasangan dengan seorang yang cantik?"
"Memangnya kau tidak tahu hal semacam ini?"
Keisha tidak dapat menahan tawanya, ia menjulurkan tangan kirinya, mengusap-usap kepala sang gadis.
