Pagi itu Kurnia telah bersiap-siap untuk berangkat ke kantornya, ia telah berpakaian rapi sebagaimana yang biasa ia lakukan. Dan ya, lagi-lagi ia tidak menemukan putranya di kamar itu. Tapi, Kurnia memang sudah tidak terlalu peduli kepada anak sulungnya tersebut.
Toh, dia memang seharusnya sudah bisa mengurus dirinya sendiri terlepas dari apa pun itu yang telah ia perbuat, dan yang telah membuat Kurnia kecewa terhadap perbuatan Keisha dalm beberapa hari ini.
Kurnia sudah tidak peduli lagi, apa yang ia pedulikan kini adalah tentang kesenangan yang mungkin telah menunggunya di kantor.
Beberapa saat kemudian, setelah memastikan pintu-pintu rumahnya dalam kondisi terkunci, Kurnia pun meninggalkan rumahnya itu bersama mobilnya untuk pergi ke kantornya.
Tidak ada salahnya menelepon Hesti, memastikan wanita itu telah berangkat atau juga telah berada di kantor, pikir Kurnia. Maka, ia pun menggunakan ponselnya untuk menghubungi Hesti.
"Pagi, Sayang," sapa Kurnia.
