Lima belas menit kemudian, Keisha telah selesai mandi dan ditambah lima menit berikutnya untuk berpakaian. Dan kini, pemuda itu sudah bersiap-siap untuk berkunjung ke rumah Arni.
Sang pemuda tersenyum saat menatap arloji di pergelangan tangan kirinya. Pukul 05:45, sore.
Tunggulah aku Arni, aku akan segera ke sana, gumam Keisha di dalam hatinya dan lantas tertawa terbahak-bahak.
Hemm, sepertinya aku membutuhkan tambahan tenaga untuk bisa bersenang-senang denganmu.
Keisha mengeluarkan dompetnya dari saku belakang celananya itu dan meraih sesuatu seperti selembar jamu atau ramuan perkasa.
Seharusnya, pemuda itu masih bisa bersenang-senang tanpa mengonsumsi sesuatu yang dapat membahayakan tubuhnya sendiri. Hanya saja, disebabkan ia tadi sudah bersanggama dengan Callysta bahkan sampai dua kali, tentu Keisha berpikir untuk menggunakan bantuan serbuk ramuan tersebut.
Dan semua itu, demi kepuasannya meskipun mungkin sedikit berbahaya.
