"Ouh, Kei," ujar Callysta yang masih memeluk Keisha. "Kau tidak tahu betapa senangnya aku bisa bertemu kembali denganmu, Kei."
Sementara itu Keisha sendiri terlihat sedikit gugup, terlebih lagi seorang wanita keluar dari toilet yang sama dan melintas di depan mereka.
Pandangan wanita itu seolah menghakimi apa yang diperbuat keduanya. Meskipun jelas yang memeluk itu adalah Callysta sendiri, bukan Keisha.
Namun, tetap saja hal ini membuat Keisha salah tingkah. Terlebih lagi, di depan sana, sisi kanan dari lorong itu sendiri menuju ke bagian depan, Arni pasti sedang menunggu dirinya.
Hal inilah yang membuat Keisha terlihat gugup. Meskipun harus ia akui bahwa ia juga senang bisa bertemu kembali dengan Callysta yang bisa dibilang mantan kekasihnya itu.
"Sudah berapa lama, Kei?" tanya Callysta. "Tujuh? Tidak, tidak, tidak… delapan tahun, Kei. Delapan tahun kau menghilang tanpa kabar berita."
"Hei, Callysta, aku…" Keisha belum hendak memeluk gadis itu, ia menggaruk kepalanya.
