Chereads / Bench in the Park / Chapter 174 - Makna di Balik Ucapan

Chapter 174 - Makna di Balik Ucapan

"Mamamu mengkhawatirkan kamu."

"Aah…" Keisha menghela napas dalam-dalam. "Yaah, mungkin karena aku tidak menelepon mama dalam beberapa hari ini."

Kurnia melirik sang anak. Tidak tahu mengapa, namun Kurnia merasa ucapan Keisha itu justru mempertanyakan hal serupa kepadanya.

"Kau menyalahkan Papa?" ujar Kurnia dengan semaksimal mungkin ia menahan kemarahannya.

"Tidak, Pa," ujar Keisha yang mencoba tersenyum. "Aku tahu Papa cukup sibuk."

"Ya," kata Kurnia dengan sedikit mengangkat dadanya. "Kaulah yang seharusnya menelepon, Kei. Tapi tidak, kau terlalu sibuk—"

"Pa," sahut Keisha memotong ucapan sang ayah yang mulai meninggi itu. "Tolong…"

Kurnia mendegus kencang, memalingkan wajah ke arah berbeda, dan Keisha masih bisa tersenyum menanggapi sikap sang ayah.

"Tapi," Keisha menghela napas lebih dalam lagi. "Sudahlah. Aku sebenarnya punya kabar soal pertemuanku dengan Pak Seta kemarin itu."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS

Related Books

Popular novel hashtag