"Tapi, saya dengar mereka tewas karena saling gaduh satu sama lain."
"Itu benar," ujar polisi kedua. "Akan tetapi, masih ada kemungkinan lainnya. Jadi, demi keamanan Anda, Nona Delima, lebih baik ikuti saja saran dari kami."
"Terima kasih," ujar Delima dengan sedikit menganggukkan kepala. "Akan saya pertimbangkan itu. Mari…"
Setelah itu, Delima pun berlalu meninggalkan dua polisi tersebut. Langkah kakinya sedikit lebih cepat. Bukan karena ia takut pada kedua polisi itu yang bisa saja akan berbuat tidak senonoh kepadanya, tapi, lebih kepada ia tidak ingin dicurigai sebagai orang yang menyebabkan dua pemuda kemarin itu tewas, dan mayat mereka ditemukan sehari kemudian.
Dua polisi itu masih berdiri di tempat mereka, saling pandang, dan kembali tatapan mereka tertuju pada punggung sang gadis yang telah menjauh dengan langkahnya yang tergesa-gesa.
"Ada yang tidak beres dengan gadis itu…" ujar polisi kedua.
"Kau merasakan yang sama?" tanya sang rekan.
