Tok …. Tok ….
Seseorang mengetuk pintu rumah bu Arni. Pagi ini, Siska masih tertidur pulas di kamarnya karena semalaman begadang dengan sang mama. Keduanya menghabiskan waktu dengan saling bercerita satu sama lain mengenai kisah cinta masing-masing saat sekolah dulu.
"Duh, siapa sih yang dateng pagi-pagi gini?!" papar bu Arni sedang mencuci piring.
Dengan busa yang masih menempel di sebagian tangannya, mama Siska tersebut bergegas membukakan pintu yang sudah diketuk selama hampir lima menit itu.
"Iyaaa, se-seben .... A-Andi?! Nga-ngapain kamu di sini?!" pungkas bu Arni kaget.
Tanpa menjawab, Andi masih menatap bu Arni dengan tatapan haru dan menyesal. Tiba-tiba ia menurunkan setengah tubuhnya dan bersimpuh di ibunda Siska tersebut.
"Maafin Andi, Tante. Andi nggak masuk untuk menyakiti Siska," tutur Andi dengan lirih.
"E, Eh, Andi, nggak usah kaya gini, Ndi!" jawab bu Arni kaget melihat apa yang di lakukan Andi.