"Kenapa sih jadi orang tuh keras kepala banget? Padahal, gue udah bilang gausah jemput, masih aja datang ke sini," gerutu Maria.
"Terserah gue, dong. Ini kan mobil gue, terserah kemana pun gue pergi."
"Hmmmm. Ngomong-ngomong, ga kegedean tuh lo ngasih uang seratus ribu ke driver tadi? Biasanya, kalau naik ojol, gue cuma ngabisin sekitar empat puluh ribuan aja," ujar Maria.
"Nggak pa-pa, lah. Itu emang udah rejeki dia. Siapa tau aja tanpa kita tau dia itu sebenarnya lagi butuh banget duit. Buat dirinya sendiri, buat keluarganya, atau buat apa pun. Asal kita ikhlas aja," jawab Farhan.
Maria melirik pelan pada Farhan yang sedang fokus menyetir. Ia tak menyangka, lelaki yang keliatannya selalu menyikapi apa pun dengan candaan, ternyata ia punya hati yang mulia.
"Jangan ngeliatin gue terus, nanti lama-lama lo suka, loh," celetuk Farhan.
"Ah, eh, apaan sih, lo! Ngawur aja, deh!"