Lebih dari dua pasang mata melirik maupun mendengar ajakan makan siang Fera pada Karin. Tatapan sinis ditunjukkan oleh karyawan lain pada gadis itu. Entah apa yang mereka pikirkan, karena hampir seisi gedung seperti menunjukkan gelagat tak suka pada Karin.
Sementara itu, di sisi lain, Karin berjalan menuju mejanya dengan mata yang melirik kanan kiri, senyum yang menyiratkan kebanggaan, dan dagu yang diangkat lebih tinggi dari biasanya.
'Akhirnya, kejayaanku tiba. Selain cinta bosku yang sebentar lagi akan kudapatkan, tentu saja posisiku akan menggantikan cewek bodoh tadi sebagai istri,' gumamnya dalam hati dengan senyum licik.
Beberapa jam kemudian tibalah waktu istirahat pun tiba. Dengan bangganya, Karin berjalan dengan sumringah menuju lobi. Dari jauh, tampak Fera sedang duduk manis di sana menunggu kedatangan Karin.
Saat melihat Karin berjalan menuju kearahnya, Fera memberikan senyuman hangat guna menyambut gadis yang sebenarnya ia tak suka itu.
"Yuk, udah siap?" seru Fera.