98.
/Flashback/
Uhuk!
Gadis itu terbatuk, nyaris tidak bisa bernapas. Matanya melotot pada Arland yang kini berada di depan papan tulis sambil menjulurkan lidahnya, mengejek Arasha.
"Sialan, Arland! Gue udah bilang gak pedes!" Teriak Arasha sembari melemparkan sendoknya, nyaris mengenai kepala Arland. Beruntung Arland menghindar dengan cepat.
Wajah Arasha yang memerah benar-benar membuat Arland sangat bahagia. Mengerjai Arasha sudah menjadi sebuah hobi untuknya.
"Makan tuh pedes! Makannya lidah disekolahin biar gak kaya bayi terus. Malu lah, udah gede gak bisa makan pedes." Cibir Arland sembari berjalan menuju pintu kelas.
Arasha yang tidak terima segera bangkit, berlari dan mengejar Arland yang kini juga sudah berlari menghindari Arasha.
Sedangkan para siswa yang melihat itu hanya menggeleng, menghela napasnya.
"Kali ini sendok, besok-besok apalagi ya?"
"Heran gue sama mereka. Kenapa gak sekali-kali ngelempar duit aja ya?!"
"Atau ngelempar pahala kek."
/Flashback Off/
