Arland tidak tau caranya menghibur seseorang. Jadi, dia berakhir dengan duduk di samping Arasha dan menemani gadis itu.
Dia suka menjadi pendengar namun sulit menjadi penghibur.
Cukup lama saling diam satu sama lain, Arasha tiba-tiba bercerita. "Land… kamu sebenci itu ya sama aku?" Tanya Arasha.
Arland menghela nafas panjang, bingung harus menjawab apa. "Di satu sisi gue benci sama lo. Tapi di sisi lain… gue harus baik sama lo karena Dylan cinta sama lo."
Arasha sedikit kecewa mendengar itu. Rupanya, Arland baik padanya karena Dylan mencintainya.
"Kalau misalkan Dylan udah gak cinta lagi sama aku… kamu gak akan baik sama aku?" Arasha bertanya kembali. Dia hanya ingin tau apa yang sebenarnya Arland rasakan tentang dirinya. Bagaimana pendapat pria itu, seberapa besar kadar kebenciannya.
Hanya itu. Tidak lebih.