Oke, ini baru satu hari. Ya, baru satu hari Arasha bekerja sebagai sekretaris Arland. Lebih tepatnya tiba-tiba menjadi sekretaris Arland. Karena sungguh, dalam hidupnya dia tidak pernah menginginkan hal ini.
Di haru pertama dia sebagai sekretaris Arland, kaki Arasha yang kemarin-kemarin mulai membaik perlahan sakit kembali.
Bagaimana tidak? Arland memerintah dia untuk membeli makan siang dalam waktu lima menit. Alasannya karena dia tidak mau membuang-buang waktu.
Dan karena itu, Arasha harus berlarian keluar dari gedung, menuju restoran dan berlari kembali ke ruangan Arland. Itupun dia terlambat.
"Sa, jadwal saya besok apa saja?" Arland, seseorang yang sedang Arasha batin tiba-tiba saja berdiri di depannya. Menagih jadwalnya esok hari.
Mata Arasha yang dia beri eyeshadow berwarna gelap memicing menyeramkan. "Libur Pak."
Arland mengerutkan keningnya heran. "Libur? Atas dasar apa ya? Tanggal merah? Atau… reuni? Perasaan acara reuni masih lusa deh." Arland banyak bertanya.