18+
"Akh! Sakit Sa!" Arland meringis kesakitan saat pipinya ditampar oleh Arasha, sang istri. Ya, istri kurang ajarnya itu seenak jidat menampar dia di bagian pipi.
Setelah menampar, Arasha bukannya merasa bersalah justru tersenyum bangga. Seolah apa yang baru dia lakukan adalah sebuah tindakan yang perlu diapresiasi. Bahkan kalau perlu diberi medali.
"Gila lo ya Sa?!" Kesal Arland lagi. Dia mengusap pipinya, yakin bahwa di bagian pipi dia besok pagi akan memerah. Atau mungkin… beberapa menit lagi?
"Makannya jangan nakalin aku! Kamu duluan yang iseng, giliran di tampar marah-marah!" Arasha kesal. Dia hendak turun dari ranjang, namun langsung ditahan oleh Arland.
"Mau kemana lo?" Mata Arland menggelap, memicing sangat tajam.
Arasha melotot, mulai merasa takut dengan aura yang Arland tunjukkan padanya. "Jangan gila, Land!" Arasha mencoba untuk mundur, namun Arland tak mengizinkannya.
"Mau kemana?!" Arland mengulang pertanyaan nya lagi.
