Rencana Arasha berjalan sempurna. Arland berhasil mencintainya kembali. Pria itu bahkan kerap terang-terangan mengungkapkan perasaannya. Meski begitu, Arasha tidak bisa percaya.
Dia belum bisa sepenuhnya mempercayai ucapan Arland. Alasannya sendiri sangat sederhana. Arland penuh jebakan. Pria itu tidak tertebak. Jadi, jika Arasha salah langkah dan ceroboh sedikit saja… dia bisa jatuh ke dalam jurang yang menyakitkan.
Sekarang, dia harus memastikan bahwa pria itu benar-benar sudah mencintainya. Bahwa Arland tidak sedang merencanakan sebuah kejahatan. Arasha tau betul Arland sangat ingin tau seputar Riel. Jadi, bisa saja Arland sedang berusaha menjebak Arasha, membuat Arasha lemah dan memanfaatkannya untuk bisa menemukan Riel.
Arasha tak boleh lemah. Dia harus kuat. Sebagai seorang ibu maupun seorang istri. Dia harus kuat. Ini semua demi masa depan Riel dan… rasa sakit Arland.