"Kebetulan gue kebelit pipis nih,kayaknya dideket sini ada pom bensin deh,anterin yuk"ucap Riana yang kemudian menarik lengan Karin untuk mengikuti langkahnya.
Karin hanya terus memperhatikan gadis yang menarik tangannya tersebut dengan pandangan yang sulit sekali dijelaskan karena memang untuk pertama kalinya dirinya berjalan dengan seorang gadis seperti sepasang sahabat saja.
Bukannya tak mengetahui motif dari gadis itu menariknya untuk sampai pada sebuah kamar mandi umum dipom bensin yang letaknya tak jauh dari sana itu,bahkan gadis itu sangatlah tau jika saat itu Riana tak ingin buang air kecil tetapi hanya sekedar mengantarnya untuk berganti pakaian saja.
"Udah sana"ucap Riana sembari mendorong Karin masuk kedalam salah satu bilik kamar mandi.
Dengan masih tak percayanya dilihatnya lagi kedalam sebuah bingkisan ditangannya tersebut yang ternyata adalah sebuah gaun cantik berwarna tosca lenkap dengan sebuah pantofel berwarna serupa.