"Anda sudah tidak bisa melarikan diri, baby Flow." Bisik Darren tepat di telinga Flower.
--
"Ini namanya penculikan." Bentak Flower dengan suara meninggi. Seolah tak perduli dengan protes yang Flower layangkan. Dia berlalu begitu saja.
Geram, itulah Flower rasakan. Ingin rasanya melempar lelaki itu dari atas sini. Akan tetapi, apalah dayanya? Di sini Darren lah yang paling berkuasa. Yang ada justru ia lah yang akan dilenyapkan dengan cara paling mengerikan.
Darren menepuk ruang kosong di sebelahnya. "Kemarilah! Sampai kapan kau akan tetap berdiri di situ, huh?"
Flower tidak menanggapi, ia terlalu muak dengan sikap Darren yang pemaksa dan sehendak hati.
"Dasar gadis kepala batu." Kesalnya.
Tidak mau meladeni kemarahan Flower. Dia tengah membuka layar laptop. Manik biru nya menggeliat penuh damba pada rekaman video yang Kenzie kirimkan.