"Tidak ada satu perintah yang berlaku di sini selain perintahku. CACAT ITU, baby Flow!"
--
"Tambah kecepatan!" Perintahnya pada Dante.
"Baik, Sir." Satu detik setelahnya mobil melaju dengan kecepatan tinggi hingga tak berselang lama memasuki sebuah pagar menjulang tinggi bertuliskan Gilbert Mansion.
Setelah pintu gerbang terbuka. Flower langsung di manjakan dengan aneka mawar yang membentang luas. Bibir tipis nya langsung mencibir. "Tak ku sangka lelaki arogan sepertimu penyuka bunga."
Darren langsung menolehkan wajahnya. "Bukankah setiap wanita menyukai keharuman dari aroma mawar." Seperti mantan tunangan ku dulu, dia sangat menyukai aromanya. Lanjutnya dalam hati.
Jemari lentik menjentik ke depan wajah. "Hai, tidak semua wanita penyuka bunga. Wanita penyuka aroma bunga adalah wanita feminim yang pastinya … " Flower sengaja menjeda kalimat berselimut tatapan mencemooh. "Lemah."