Sudah ku duga bahwa tidak ada satu wanita pun yang bisa menolak pesona seorang, Darren Ewald Gilbert. Apa pun yang melekat kuat di dalam diriku telah membuat wanita bertekuk lutut, begitu pula denganmu, baby Flow. Batinnya dengan penuh rasa bangga.
--
Tanpa menaruh rasa curiga sedikit pun langsung berbalik. Darren tampak berjalan lebih dulu dengan di ekori oleh Flower. Awalnya semua berjalan baik-baik saja, akan tetapi berbeda ketika sudah sampai di ruang keluarga.
Darren yang berbalik hendak mempersilahkan kepada Flower untuk duduk, seketika itu juga di serang dengan pisau tajam. Beruntung secepat kilat dapat menangkis sehingga pisau tersebut menancap pada telapak tangan. Sorot mata Darren berubah nyalang. "Apa kau sengaja ingin membunuhku, hah?"
"Iya, lelaki psikopat sepertimu pantas mati!" Bersamaan dengan itu semakin menancapkan mata pisau membuat darah segar langsung menetes hingga membasahi lantai.