"Lebih baik kita turun sekarang!" Beriringan dengan langkah kaki melenggang terlebih dahulu meninggalkan Darren jauh di belakangnya.
--
"Baby Flow, tunggu!" Darren setengah mengejarnya kemudian berjalan bersisian dengannya. Jemari kekar terulur melingkar pada pinggang ramping. "Aku sudah memanggilmu untuk menunggu. Kenapa kau meninggalkanku begitu saja, huh?" Bisiknya tepat di telinga Flower.
Flower menolehkan wajahnya. "Kau laki-laki dan aku perempuan. Tentunya kau bisa mengejarku dengan mudah, kan?" Berpadukan dengan tatapan mencemooh.
"Itu perkara kecil."
"Lalu, kenapa kau mengeluh? Dasar payah!" Lirihnya pada kata terakhir. Meskipun di ucapkan dengan sangat lirih, akan tetapi masih terdengar jelas oleh Darren.
"Dari pada terus menerus memaki, lebih baik gunakan bibirmu yang seksi ini untuk-" kalimatnya terjeda ketika wajah cantik kembali menolehkan wajahnya berselimut tatapan tajam mematikan.