Malam terasa begitu cepat berlalu. Cahaya mentari mulai mengintip dari ufuk timur. Suara dedaunan yang tertiup angin dan gemerisik rintik hujan terdengar menenangkan. Membuat orang-orang terlalu malas untuk meninggalkan tempat peraduan mereka.
Namun itu semua seolah sama sekali tidak berpengaruh bagi seorang peri cantik. Sejak pagi, si peri telah selesai membersihkan diri. Bermain sejenak dengan bola bulu putih yang manis sebelum pergi ke ruang kerja sang ayah.
Peri cantik itu tidak sengaja berpapasan dengan si bungsu saat menuju ruang kerja raja. Merasa lebih baik menjelaskan masalahnya sekaligus, dia meminta Putra Mahkota Ras Peri itu untuk mengikutinya menemui ayah mereka. Kini, Rose tengah menghadapi dua lelaki yang sangat berarti dalam hidupnya.