"Bagaimana keadaanmu Tuan Teodhor? Apa yang dikatakan oleh tabib?" Rose bertanya prihatin saat dirinya mengunjungi kamar pasien yang tengah sakit itu.
Pemuda yang sedang berbaring di ranjang masih terlihat pucat, tetapi si tangan kanan penguasa kegelapan itu tetap mencoba tersenyum kepada seseorang yang baru saja memasuki kamarnya. Menenangkan kecemasan sang ratu perihal kondisinya saat ini.
"Saya sudah merasa lebih baik, Yang Mulia. Anda tidak perlu khawatir. Sebaiknya kita bergegas untuk segera berangkat agar bisa sampai di Kerajaan Peri lebih cepat." Teodhor menjawab sekaligus memberikan saran.
"Kita masih memiliki cukup banyak waktu untuk menghadiri upacara kedewasaan adiku. Jangan terlalu memaksakan diri, Tuan Teodhor. Saya bukanlah orang egois yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi."
"Meski saya baru diangkat menjadi ratu, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperhatikan kesejahteraan kalian semua." Rose menolak usulan pemuda itu.