Gelap, aku tidak dapat melihat apa saja yang terjadi di luar benda hitam pekat yang membungkus ku ini. Suara itu adalah milik ku, yang terus meneriakkan hal-hal yang tak kupahami.
Aku berusaha bebas dengan memukul-mukul benda hitam yang membungkus ku, tapi dia seperti membal. Tiap kali aku memukulnya, dia akan kembali ke bentuk semula. Aku berteriak beberapa kali meminta keluar, tapi suaraku seolah tak didengar.
Beberapa kali aku mendengar bunyi ledakan kecil di dekatku, tawa jahat seseorang dan suara berdebam yang cukup keras. Sesaat semuanya begitu sunyi, benda yang membungkusku perlahan-lahan membuka dan aku sangat terkejut dengan pemandangan yang ada di depanku. Para Manji berdiri saling berhadapan di atas tubuh yang sudah termutilasi, aku yakin jika potongan-potongan itu milik wanita yang menyerangku tadi. Sepertinya mereka sedang mendiskusikan sesuatu, karena tak menyadari bahwa aku memperhatikan mereka sejak tadi.